Selamat datang di Berita Lampung Online

Aneh Dokter RS Abdul Moeloek lampung Demo

Wednesday, November 23, 20110 komentar

Berita Lampung - Aneh Dokter RS Abdul Moeloek lampung Demo ; Layanan Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek, Lampung, Rabu (23/11), terganggu, menyusul aksi unjuk rasa karyawan, perawat, dan dokter di rumah sakit tersebut. Pengunjuk rasa menuntut direktur rumah sakit, Hermansyah Zaini, mundur dari jabatannya karena dinilai otoriter.

Aksi yang berlangsung di depan gedung rumah sakit itu membuat sejumlah pasien tidak mendapat layanan konsultasi dan pengobatan dari paramedis. Aktivitas yang normal hanya terlihat di bagian unit gawat darurat dan layanan intensif (ICU).

Padahal, sebagian dari pasien rawat jalan ini datang dari luar kota Lampung. Marwati (57), warga Kotabumi, Lampung Utara, misalnya. Jarak dari tempat tinggalnya ke RS Abdul Moeloek berjarak 115 kilometer yang ditempuh hampir 3 jam.

”Sebenarnya, saya sudah sempat mendaftar, lalu disuruh antre menunggu dokter. Belakangan malah diminta kembali besok karena, katanya, dokter sedang unjuk rasa,” ungkap Marwati. Perempuan ini hendak berobat ke dokter spesialis bagian Telinga Hidung dan Tenggorokan (THT) dengan nada kecewa.

Para pasien akhirnya satu per satu pulang kembali ke rumah. Sebagian lagi nekat menunggu, tetapi tanpa kepastian adanya pelayanan dari dokter.

Pengunjuk rasa berjumlah sekitar 500 orang, termasuk sekitar 50 dokter spesialis. Hampir semua dokter dan perawat yang bekerja di RS milik Pemprov Lampung ini ikut dalam unjuk rasa sejak pukul 08.00.

Namun, unjuk rasa ini tidak sampai mengganggu layanan bagi pasien talasemia. Sekitar 4 pasien talasemia masih mendapatkan layanan rutin transfusi darah dan injeksi disferal meskipun tanpa pendampingan tenaga paramevdis. Jika pelayanan ini sampai terganggu, nyawa penderita talasemia bisa terancam.

Ketua Forum Komunikasi Karyawan Karyawati RS Abdul Moeloek dr Aswedi Putra, SpOT mengatakan, unjuk rasa yang pertama kali terjadi di RS Abdul Moeloek ini bertujuan menuntut mundur Hermansyah karena dinilai otoriter.

Menurut dia, Hermansyah sering bertindak atau mengeluarkan pernyataan yang dianggap tidak pantas kepada karyawan, termasuk para dokter. ”Suasana kerja menjadi tidak kondusif. Sudah empat dokter spesialis yang dibuatnya tidak betah dan mengundurkan diri.”

Namun, Hermansyah membantah tuduhan itu. ”Apanya yang otoriter? Kalau tegas dan disiplin memang betul. Saya tidak ada kompromi. Demo itu ulah oknum dokter yang tidak disiplin jam kerja lalu memprovokasi yang lain,” ujarnya.
Share this article :

Post a Comment

Silahkan Anda Komentari Tulisan di blog ini, Maaf Tidak Untuk berpromosi atau dianggap spam

 
Copyright © 2011. Berita Lampung - All Rights Reserved
Template Created by Pakar Lampung Proudly powered by Blogger