Pasar Italia Menunggu Kopi Arabica Indonesia ; Para pengunjung, yang telah mencicipi kopi Arabica Indonesia pada Trieste Espresso Expo 2010, menilai kopi ini mempunyai prospek untuk menembus pasar Eropa, terutama Italia. Penilaian tersebut diperkuat Illycaffè Spa yang sudah sangat sohor di dunia dengan blend single Arabicanya. Kopi Arabica Indonesia dinilai oleh Furio Suggi Liverani, Director Research and Technology Development Illycaffè Spa sebagai berprospek bagus untuk kebutuhan bahan baku produksinya. Liverani mengatakan itu saat menerima delegasi Indonesia.
"Terkait dengan hal tersebut maka Illycaffè tertarik untuk berkunjung ke Indonesia untuk mencari jenis kopi Arabica yang tepat dan sesuai dengan rasa dan kualitas yang mereka inginkan," tutur Atase Pertanian KBRI Roma Dr. Erizal Sodikin kepada detikfinance, Senin (1/11/2010). Keinginan berkunjung itu akan ditindaklanjuti oleh Direktorat Pengolahan Pemasaran Hasil Pertanian (P2HP), Kementrian Pertanian RI.
Harus diakui publik Italia saat ini lebih mengenal kopi Arabica dari wilayah Amerika Latin daripada kopi Arabica dari Indonesia. Diharapkam setelah langkah ini kepopuleran kopi Arabica Indonesia bisa terus meningkat di kalangan mereka.
Selama ini Indonesia memang lebih banyak memasok kopi jenis Robusta. Kopi Robusta Indonesia ini sudah sangat dikenal oleh para importir dunia, terutama untuk campuran dari racikan (blend) kopi yang dihasilkan para roaster terkenal Italia seperti Lavazza, Sega Fredo, Sandalj, dan Corsino Corsini.
Dalam pameran di Trieste (28-30/10/2010), beberapa perusahaan seperti Ali Bourgi dari Perancis, Sarl Sufaleg dari Aljazair, Kaffein Akademia dari Hungaria, Manifattura Caffe dan Zusicaff SRL dari Italia berkeinginan membeli kopi Indonesia.
Selain memajang biji kopi jenis Robusta dan Arabica dari berbagai wilayah Indonesia, paviliun Indonesia juga memamerkan kopi luwak. Kopi termahal di dunia ini banyak mendapat perhatian dari pengunjung.
Di samping itu paviliun Indonesia juga menyajikan minuman kopi espresso maupun capuccino dari PT Morning Glory yang selama 3 hari pameran menghabiskan 1.500 cangkir kopi. Paviliun ini diperkuat 26 eksportir kopi dari AEKI Jawa Timur, AEKI Lampung, juga beberapa perusahaan dari Medan dan Jawa Barat.
Selain kegiatan pameran, delegasi Indonesia juga mengunjungi perusahaan kopi Lavazza, Illy, Sandalj, perusahaan pensortir kopi Paccorini, serta mengadakan temu bisnis.
Bersamaan dengan pameran, Dubes RI Roma Mohamad Oemar juga menyampaikan presentasi tentang Investasi, Perdagangan dan Turisme Indonesia di kantor Kamar Dagang Trieste, didampingi presiden Kadin Trieste, Antonio Paoletti.
Indonesia secara aktif mengikuti pameran di Trieste sejak 2006. Diharapkan pameran ini akan makin mendorong interaksi lebih luas antara pengusaha kopi Indonesia dengan importir kopi luarnegeri, terutama Italia dan Eropa Timur, yang berbatasan langsung dengan Trieste.
"Setelah pameran berakhir diharapkan akan ada tindaklanjut berupa kesepakatan pembelian kopi Indonesia dengan para mitranya, sehingga ekspor kopi Indonesia semakin lama semakin meningkat," pungkas Erizal
Post a Comment
Silahkan Anda Komentari Tulisan di blog ini, Maaf Tidak Untuk berpromosi atau dianggap spam