Berita Lampung Video Penyiksaan anggota OPM oleh TNI Beredar di Youtube ; DPR akan mempertanyakan kepada Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono mengenai beredarnya video penyiksaan sejumlah pria Papua yang diduga anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) oleh sekelompok orang yang diduga prajurit TNI. Panglima dinilai harus menjelaskan soal aksi para prajuritnya dalam menginterogasi warga Papua seperti yang terekam dalam video tersebut.
"DPR harus mempertanyakan ini kepada Panglima TNI dan ia harus menjelaskan," ungkap Anggota Komisi III, Bambang Susatyo, di DPR, Senin (18/10/2010). Sementara itu, anggota Komisi I DPR, Effendi Choirie, mengatakan bahwa Komisi I meminta Panglima TNI menjelaskan hal itu. Dalam tugasnya, TNI seharusnya tidak boleh memperlakukan orang, termasuk siapa saja yang diduga, dengan semena-mena. "Kalau ada pelanggaran hukum, itu bagian polisi, bukan bagian TNI," katanya.
Sebagaimana diketahui, video dugaan penyiksaan anggota TNI terhadap sejumlah orang yang diduga anggota separatis OPM, berdurasi 4 menit 47 detik yang beredar di situs YouTube sejak Sabtu (16/10/2010).
Video yang dilansir Asian Human Rights Commission, diduga terjadi di kawasan Tingginambut, Puncak Jaya, Papua, pada Oktober 2010.
Selain umpatan, tendangan, dan pukulan helm juga diarahkan ke kepala beberapa warga Papua. Saat interogerasi, seseorang yang berpakaian TNI mengarahkan sebilah parang di depan muka seorang terduga OPM tersebut, seakan hendak menyembelihnya.
Di video ini juga menggambarkan seorang warga Papua lain terbaring telentang di atas tanah tanpa pakaian dengan kedua tangan dan kakinya diikat. Sambil lehernya diinjak, ia terus ditanya tentang tempat penyimpanan senjata milik OPM oleh orang-orang berpakaian preman.
Meski, pria Papua itu telah menjawab letak penyimpanan senjata adalah di kandang babi, sang interogator tak mempercayainya. Parahnya, seorang dari sekelompok orang berpakaian militer itu menganiaya pria Papua itu dengan membakar alat kelaminnya dengan sebatang kayu berkobar api.
Post a Comment
Silahkan Anda Komentari Tulisan di blog ini, Maaf Tidak Untuk berpromosi atau dianggap spam