Berita Lampung Bayi Berekor Lahir di Kecamatan Mandor Kabupaten Landak : Kelahiran bayi aneh tersebut membuat warga Desa Bebatung heboh sekaligus prihatin. Berbondong-bondong mereka datang ke rumah orangtua bayi. Warga spontan menggalang dana dengan menyediakan kotak sumbangan, setelah itu sekitar pukul 09.00, bayi dibawa ke Puskesmas Mandor. Ratusan warga yang penasaran ingin melihat berdatangan ke Puskesmas Mandor membuat petugas kesehatan kelabakan. “Beginilah keadaan di sini, kalau ada kejadian, warga penuh untuk melihat saja,” kata Rabidin petugas Puskesmas Mandor.
Ngabang. Tak ada mimpi buruk Asui, 17, maupun suaminya, Dami, 25, hingga saat sang istri melahirkan bayi cacat di gubuknya, Desa Bebatung, Kecamatan Mandor Kabupaten Landak, Selasa (12/10). Putra pertama mereka lahir mengenaskan. Bayi seberat 3 kg itu otaknya berada di luar tempurung kepala. Tubuhnya tanpa lengan kanan sedangkan telapak kaki kiri bulat dan jari kaki kanan hanya dua. Wajahnya tak kurang menyedihkan, dengan hidung melebar terdongak ke atas sehingga terlihat menjepit sepasang matanya.
Keanehan lainnya, tumbuh daging berbentuk ekor sepanjang sekitar 5 cm. Tapi tidak tumbuh pada tulang tongkeng melainkan pada pantat sebelah kanan. Bidan Ida yang menolong persalinan di rumah gubuk berukuran 4 x 4 meter beratap daun, itu segera merujuknya ke Puskesmas Mandor selang satu jam kemudian. Ida yang selalu memeriksa Asui juga tidak melihat kelainan selama kehamilan.
“Tak tahan rasanya melihat anak kami lahir dalam kondisi cacat. Padahal istri saya waktu hamil selalu diperiksa bidan. Kami juga tidak pernah berbuat yang aneh di waktu istri hamil, dan tidak ada tanda-tanda lain,” kata Dami ditemui Equator di di Puskesmas Mandor, kemarin.
Dami, penyadap karet dan penggarap sawah itu tergolong keluarga tidak mampu. Setelah menikah, bersama istrinya hidup di rumah berdinding anyaman bambu. Mendambakan punya anak yang sehat, ternyata Tuhan berkehendak lain. “Jika hidup, bagaimana jika besar nanti kalau kondisinya seperti itu,” ucap Dami lirih.
Bidan Ida menurutkan, selama hamil Asui dalam keadaan normal, sembilan bulan cukup dan waktu lahir juga normal tidak ada kendala. “Hanya bayinya lahir dalam kondisi cacat. Karena kondisinya cacat, kita langsung lapor kepada pimpinan Puskesmas Mandor,” ujarnya.
Post a Comment
Silahkan Anda Komentari Tulisan di blog ini, Maaf Tidak Untuk berpromosi atau dianggap spam