Selamat datang di Berita Lampung Online

Bentrokan Warga Di Pengadilan Jakarta Selatan

Tuesday, September 28, 20100 komentar

Bentrokan Warga Di Pengadilan Jakarta Selatan : Bentrok antara dua kelompok massa terjadi di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan. Satu oranga ditemukan tergelak di jalan dengan berlumur darah. Pantauan di lapangan insiden tersebut tejadi pukul 13.10 WIB, Rabu (29/9/2010). Belum diketahui apa penyebab kedua kelompok itu melakukan aksi saling serang.

Namun kedua kelompok ini sama-sama membawa senjata tajam seperti parang, golok, dan samurai. Untuk memisahkan massa, polisi yang berada di PN Jaksel berkali-kali mengeluarkan tembakan peringatan. Akibatnya, sejumlah sidang yang sedang berjalan terhenti. Hampir seluruh pengunjung sidang keluar pengadilan untuk melihat aksi saling lempar di antara kedua kubu tersebut.

Namun kedua kelompok ini sama-sama membawa senjata tajam seperti parang, golok, dan samurai. Untuk memisahkan massa, polisi yang berada di PN Jaksel berkali-kali mengeluarkan tembakan peringatan.

Akibatnya, sejumlah sidang yang sedang berjalan terhenti. Hampir seluruh pengunjung sidang keluar pengadilan untuk melihat aksi saling lempar di antara kedua kubu tersebut.

Bentrok ini mengakibatkan Jalan Ampera Raya yang berada di depan PN Jaksel macet total. Polisi juga terlihat sempat melepaskan timah panas ke kaki salah seorang yang melakukan aksi. Sebelumnya bentrok dua kubu juga terjadi saat sidang di PN Jaksel. Bentrok ini terjadi saat sidang dua petugas keamanan Blowfish akan digelar pada Rabu 22 September lalu.

Atas bentrok tersebut, Hakim Ketua terdakwa Blowfish Singgit Elir mengancam akan memperketat pengamanan jika kejadian ini akan terulang kali kedua. “Kami dari PN Selatan akan meningkatkan keamanan untuk sidang selanjutnya kalau tidak kondusif,” tuturnya
Share this article :

Post a Comment

Silahkan Anda Komentari Tulisan di blog ini, Maaf Tidak Untuk berpromosi atau dianggap spam

 
Copyright © 2011. Berita Lampung - All Rights Reserved
Template Created by Pakar Lampung Proudly powered by Blogger