pilkada kendal Belasan Ribu Warga tidak Gunakan Hak Pilih

Berita Lampung pilkada kendal Belasan Ribu Warga tidak Gunakan Hak Pilih : Pemilu Kada Kabupaten Kendal mulai berlangsung sejak pukul 07.00 WIB. Ribuan warga yang memiliki hak pilihnya sejak pagi sudah mulai mendatangi 1.640 tempat pemungutan suara yang tersebar di 20 kecamatan. Namun, belasan ribu warga yang mempunyai hak pilih dari jumlah pemilih sesuai daftar pemilih tetap (DPT) sebanyak 732.017 tak menggunakan hak pilihnya karena berada di luar Kendal.

Lima pasangan calon kepala daerah yakni Widya Kandi Susanti-Mustamsikin, Sugiyono-Abdullah, Sri Nurmarkesi-Indar Wimbono, Supriyono-Nasikin, dan Khadziq-Mastur Darori bersaing ketat memperebutkan suara terbanyak untuk dapat menduduki kursi bupati dan wakil bupati periode 2010-2015 mendatang. Mereka menggunakan hak pilih di desa kediaman masing-masing, seperti Widya kandi Susanti di Cangkiran, Boja, Kendal, Sri Nurmarkesi di Sukorejo, Kendal, Sugiyono di Patebon, dan Supriyono di Kendal Kota.

Ribuan warga yang mempunyai hak pilih namun tak dapat menggunakan hak pilihnya karena bekerja di luar daerah Kendal seperti TKI asal Kendal yang saat ini masih bekerja di luar negeri seperti Korea, Malaysia, Arab Saudi, Brunai Darussalam, Singapura, Jepang, dan beberapa negara Timur Tengah lainnya mencapai 18.000 orang. Nelayan yang kini masih melaut mencapai 700 orang dari 1.500 nelayan yang ada.

"Suami saya dan kedua anak saya masih berada di laur ikut kapal ikan, jadi tak dapat mencoblos sekarang," kata Darsinah, 48, warga Gempolsewu, Kecamatan Worosari, Kendal. Hal senada juga diungkap oleh Parmin, 4, warga Tlahap, Kecamatan Kangkung, Kendal. Kedua anak gadisnya saat ini masih berada di korea untuk bekerja dan tak dapat pulang karena kontraknya dua tahun belum selesai.

Tidak hanya itu. Ratusan warga lain di desanya yang juga bekerja di luar negeri tak dapat pulang ikut pemilu kada karena masih berada di luar negeri. "Kalau mereka yang berada di luar negeri bisa pulang, karena kebetulan kontraknya sudah habis sejak beberapa bulan lalu. Tapi, jumlahnya hanya beberapa orang," katanya.

Sekretaris KPU Kendal Muryono mengungkapkan meskipun belum dapat mengetahui secara persis jumlah warga yang tak dapat menggunakan hak pilihnya, namun diperkirakan mencapai belasan ribu orang. "Mereka bukan melakukan golput, tetapi karena memang situasi dan kondisi, yaitu mereka bekerja di luar Kendal," katanya.

Kepastian jumlah warga yang tak menggunakan hak pilih, demikian Muryono, dapat diketahui setelah penghitungan cepat (quick count pilkada kendal) dapat diselesaikan pada hari ini yang dimulai pukul 14.00. Namun, berdasarkan pengamatan di lapangan, diperkirakan pemilih yang menggunakan hak pilihnya mencapai 75 persen dari jumlah yang masuk dalam DPT. (sumber Media indonesia )