Berita Lampung pasangan calon Kepala Daerah Sandra Anggota KPU Samosir :Ketua Komisi Pe- milihan Umum (KPU) Samosir Megianto Sinaga dan komisioner KPU lainnya Risonti Panjaitan disandera massa pendukung salah satu pasangan calon kepala daerah kabupaten tersebut di Tomok, Samosir kemarin.
Penyanderaan yang berlangsung selama 12 jam itu dipicu oleh emosi massa yang menduga banyaknya pemilih “siluman” yang menggunakan hak pilih dalam Pilkada Samosir. Selain itu, massa juga menyandera ratusan mahasiswa asal Medan yang pulang ke kampung halamannya Samosir untuk mengikuti jalannya pemungutan suara. “Keseluruhan mahasiswa tersebut ditahan di bus lebih lama dari kami.
Mereka disandara di kawasan Simanindo,” terang Megianto kepada harian Seputar Indonesia (SI) kemarin. Dia menceritakan bahwa awalnya mereka diminta hadir di Simanindo guna menjelaskan tentang kehadiran para mahasiswa tersebut. Massa yang sudah marah menuding seluruh mahasiswa di bus adalah pemilih “siluman”yang diorganisir kandidat nomor 2, yakni Mangindar Simbolon.
“Kami di sana sejak Rabu (8/6) pukul23.00hinggakamis(9/6) pukul 13.00. Selanjutnya kami pun menjelaskan tentang keseluruhan mahasiswa tersebut dan hanya satu yang bukan pemilih, yakni Juni Sinaga yang datang bersama pacarnya untuk berjalan-jalan. Itu pun tidak memilih, sebab kami memeriksa jarinya dan tidak ada bekas peserta pemilih,”jelas Megianto.
Para mahasiswa tersebut tidak diizinkan ke mana-mana oleh massa. Sedangkan kedua komisioner KPU dipaksa harus melakjukan pleno di tempat penyanderaan. Namun Megianto menolak dan kemudian atas dasar tekanan panitia pengawas (panwas) pilkada diminta membuat pernyataan bahwa pilkada tidak berjalan dengan baik serta harus mendiskualifikasi pasangan nomor urut 2 yang diduga pelaku kecurangan.
“Panwas dengan terpaksa membuat surat tersebut, sementara kami terus ditahan.Selain itu, khusus kepada ibu Risonti Panjaitan mendapat penghinaan, bahkan bukan hanya keberadaannya sebagai komisioner KPU melainkan statusnya sebagai pendeta juga dihina oleh massa.Kami tidak tahu kenapa Kapolres tidak bisa membebaskan kami dari sandraan tersebut, padahal Kapolres di sana bersama Brimob,”bebernya.
Sementara itu, koodinator mahasiswa Samosir, Hera Sinaga menjelaskan bahwa awalnya mereka ingin pulang ke Medan setelah menggunakan hak suaranya, namun di pelabuhan keseluruhan tiket penyeberangan mereka dibatalkan. Mereka pun disekap di dalam bus dengan berbagai intimidasi. “Sayangnya polisi hanya melihat- lihat saja dan dengan santainya berkata bahwa mereka hanya dapat bertindak kalau kami sudah mendapat pelakukan yang kontak fisik.
Polisi juga membiarkan kaca bus kami dipecahkan,” terang mahasiswi Fakultas Ekonomi salah satu perguruan tinggi swasta di Medan ini. Kuasa hukum para mahasiwa dari Biro Bantuan Hukum PDIP Medan Sarma Hutajulu mengatakan, selain mendapatkan perlakuan yang tidak baik, para mahasiswa tersebut juga mendapat perlakuan yang mengarah pada pelanggaran hak asasi manusia (HAM).
Dia mempertanyakan kenapa pihak kepolisian tidak bisa secepatnya membebaskan para mahasiswa dan malah membiarkan mahasiwa itu disandara.“ kami sudah mengadu kepada Komnas (Komisi Nasional) HAM sekaitan dengan hal ini,”ujarnya. Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Samosir AKBP Aiman Syahfuddin tidak dapat dimintai keterangan tentang masalah ini.
Berulangkali telepon selulernya dihubungi, namun tidak dijawab. Sarma menambahkan, seluruh rekan- rekannya sudah dievakuasi ke kantor PDIP Samosir sekitar pukul 19.30. “Jadi, sekarang mereka sedang dalam pengawasan kami karena mereka merasa trauma,”urainya.
Ketua KPU Sumut Irham Buana Nasution membenarkan ketua dan komisioner KPU Samosir disandera warga yang ingin memaksakan mereka membuat rapat pleno pencoretan salah satu pasangan calon di hari pemungutan dan penghitungan suara.Karena tidak disetujui,ratusan warga yang berada di Pelabuhan Feri,Tomok tidak memperkenankan kedua komisioner tersebut meninggalkan lokasi.
Home
pilkada medan
pasangan calon Kepala Daerah Sandra Anggota KPU Samosir
Post a Comment
Silahkan Anda Komentari Tulisan di blog ini, Maaf Tidak Untuk berpromosi atau dianggap spam