Berita Lampung Pameran Jakarta Fair (Jak Fair) Pameran Bisnis Terbesar :Mulai 10 Juni hingga 11 Juli mendatang, Pekan Raya Jakarta (PRJ) kembali digelar. Pihak Jakarta International Expo (JIExpo), penyelenggara PRJ, berharap, ajang ini bisa menjadi pusat pameran bisnis terbesar di Indonesia, bahkan internasional. Tak kalah dibanding Hong Kong.
Pameran yang juga sering disebut Jakarta Fair (Jak Fair) itu akan memamerkan produk dari berbagai daerah, kota, dan kabupaten di Indonesia. Hingga awal pekan ini, sudah 27 provinsi mendaftarkan diri sebagai peserta pameran yang digelar di bekas bandara Kemayoran itu.
“Kita majukan PRJ sebagai bisnis pameran terbesar dan berharap bisa menjadi pusat perekonomian dan perdagangan yang tak kalah dibanding Hongkong dan negara lainnya,” kata Managing Director JIExpo, Budi Santoso kepada wartawan di gedung Pusat Niaga JIExpo, Jakarta.
Dia meyakinkan, legitimasi JIExpo sudah diatur dalam peraturan daerah (perda). Isinya menyatakan, pameran berkelas internasional ini memang bertempat di kawasan Kemayoran. Dengan demikian, lanjut Budi, sudah jelas pemprov sendiri yang menginginkan Kemayoran menjadi tempat penyelenggaraan PRJ dan hibah diberikan kepada DKI dengan saham DKI 13,125 persen yang melekat di PRJ. “Kalau tidak diselenggarakan oleh JIExpo, harus diubah dulu perdanya, karena landasan kita adalah perda,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Budi juga menuturkan, kali ini PRJ mengambil tema “PRJ 2010 Turut Memperkokoh Ekonomi Nasional.” Tujuannya, mempromosikan seluruh produk dalam negeri agar lebih bersaing dengan produk lainnya. “Kita akan lebih menggalakkan produk nasional dengan target pembeli internasional, bukan sebaliknya, karena guna pameran ini untuk memajukan industri dalam negeri juga,” jelasnya
Selain itu, tambah Budi, pihak JIExpo juga berencana membuat pameran langgeng dengan membangun kawasan Central Bisnis Distrik (CBD) di Kemayoran, bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI. CBD ini akan dibangun di kawasan ring dua JIExpo yang memiliki luas 44 hektare, demi menunjang aktivitas bisnis di Jakarta dan lingkup nasional.
Karena dengan adanya pameran, akan berdampak pada transaksi tiap tahun, terlebih dengan adanya kantor perwakilan ini. Untuk itu, pihak JIExpo juga sudah menunjuk master planner dari Hong Kong, untuk membangun hotel, perkantoran dan perbankan sebagai penunjang pameran.
“Ini seperti yang saya lihat di Hong Kong dan negara-negara lainnya,” ungkap Budi lagi. Dalam tiga bulan ini, menurutnya, akan segera dikoordinasikan oleh Pemda DKI untuk mencocokkan dengan rencana tata ruang wilayah (RTRW) di Jakarta.
Selain rencana pengembangan PRJ, pelaksanaan PRJ juga akan memperhatikan masalah kebersihan lebih ketat lagi. Motto “PRJ Bersih Jakarta Bersih” pun dikampanyekan PRJ untuk menunjang kegiatan pemprov dalam mewujudkan DKI yang bersih.
Dia juga menjelaskan, tahun ini, JIExpo mentargetkan peningkatan signifikan dibanding yang sudah dicapai tahun sebelumnya. Yakni dengan mentargetkan transaksi mencapai Rp 3 triliun dan dengan jumlah pengunjung hingga 3,5 juta.
Demi meraih target itu, lanjutnya lagi, urusan kualitas pun tak pernah terkesampingkan. Hingga masalah kaki lima dan makanan khas Betawi, Kerak Telor misalnya, sudah dikelola Lembaga Kebudayaan Betawi (LKB). Bahkan untuk urusan parkir pun menurutnya, pihaknya telah bekerjasama dengan “ahli parkir”, yakni Adi Parkir, di samping bekerjasama dengan Dinas Perhubungan.
Demikian juga dengan harga tiket yang masih sama seperti tahun lalu, yakni Rp 15 ribu per orang pada hari Senin hingga Jumat, dan Rp 20 ribu per orang pada hari libur dan Sabtu hingga Minggu, Budi berharap, akan tetap merangsang masyarakat datang ke arena PRJ
Post a Comment
Silahkan Anda Komentari Tulisan di blog ini, Maaf Tidak Untuk berpromosi atau dianggap spam