Berita Lampung Sadis Sudah Tidak Diberi Nafkah Malah Dipukuli ; Usia ibu berwajah cantik ini baru 30 tahun. Memiliki tiga orang anak. Namun sejak suaminya tak memberi uang belanja, praktis dia yang banting-tulang cari makan. Begitupun, suaminya yang pecandu narkoba itu selalu berulah. Ibu yang wajahnya mirip bintang film Sofphia Latjuba ini dipukuli.
Ditemui reporter koran ini di rumahnya Jalan Kartini, Kelurahan Kartini, Kecamatan Binjai Kota, kemarin, wanita yang bekerja sebagai sekretaris di kantor notaris di Kota Binjai ini meminta namanya tak usah dicatut lengkap. “Cukup Ayu saja,” pintanya.
Wajah Ayu memang mirip Sophia Latjuba mantan istri Indra Lesmana, putih dan bersih. Dan awalnya, Ayu sungkan menceritakan kisah pahitnya selama 10 tahun berumah tangga dengan suaminya Heri. “Menceritakan keburukan rumah tangga sendiri sama artinya meludah ke langit yang akhirnya kena wajah sendiri,” kata Ayu.
Begitupun, dengan perasaan berat Ayu memulai kisahnya. Katanya, sebelum menikah, banyak lelaki yang ingin menjadikannya istri. Tak heran, Ayu memiliki paras cantik dan tubuh bahenol. Apalagi bekerja sebagai sekretaris, Ayu harus menjaga setiap penampilannya.
“Banyak lelaki melirikku. Tapi rupanya Heri yang berhasil mencuri hatiku. Heri pria turunan Minang. Akhirnya kami pacaran,” katanya.
Baru beberapa bulan merajut asmara, Ayu dan Heri sepakat untuk menikah. “Ya, kami menikah karena dasar cinta, bukan dijodohkan orangtua,” terangnya.
Setelah resmi menikah, Ayu dan suaminya mengontrak sebuah rumah sederhana di Kota Binjai. “Awalnya kami begitu bahagia. Dan baru beberapa bulan menikah, perutku telah berisi janin. Aku telah hamil anak Bang Heri. Dan sembilan bulan kemudian, lahirlah seorang anak laki-laki yang begitu sehat. Ketika itu sangat sempurna kebahagianku,” ungkapnya lirih.
Namun baru sejenak kebahagian itu dirasakan Ayu, perilaku suaminya yang bekerja di salah satu perusahaan obat-obatan mulai berubah. Suaminya mulai pulang larut malam dengan mulut bau minuman keras. “Aku sering bertanya kenapa kalau pulang selalu mabuk, tapi bukannya jawaban yang kudapat, ia malah marah dan memukuliku,” kenang Ayu sedih.
Begitupun Ayu mengaku bersabar. “Mungkin suamiku lagi ada masalah dikerjaannya. Tapi aku jadi semakin tersiksa karena setiap malam, dia pulang ke rumah dalam keadaan mabuk. Bahkan, sangkin maboknya, ia sempat muntah-muntah di depan anaknya,” tambah Ayu lagi.
“Suamiku juga tak mau menggendong anaknya. Aku heran kenapa. Dan saat kutanya, dia selalu mengatakan nanti anaknya jadi manja sama dia,” sambungnya.
Walau terpukul dengan jawaban suaminya, Ayu mengaku terus bersabar. Tetapi rupanya sikap Heri makin tak terkontrol. “Dia makin kasar, setiap kali kutanya uang belanja atau uang buat beli susu anak-anak, dia selalu berkilah banyak hutang yang harus dibayar. Kalau hanya mulutnya saja yang berkicau, masih mending. Tapi ini tangannya pun ikut memukuliku,” kata Ayu bernada kesal.
Karena tak lagi diberi nafkah oleh sang suami, Ayu pun harus banting-tulang bekerja meninggalkan anak-anak. “Gajiku setiap bulannya habis terpakai untuk belanja dapur. Sementara gaji suamiku tak tahu kemana. Pernah satu hari aku melihat suamiku mengigil di rumah. Dia rupanya kecandua narkoba. Uangnya habis untuk beli narkoba,” katanya.
Ayu pun makin bingung menghadapi permasalahan rumah tangganya. Sebab selain harus mencari nafkah untuk anak-anaknya, dia juga harus menghadapi sikap suaminya yang kerap main pukul. “Kalau tidak mabuk pulang ke rumah, dia akan memakai sabu-sabu,” ujar Ayu. Ayu sendiri sudah pernah mengingatkannya suaminya untuk tidak mengunakan narkoba lagi. “Apalagi sekarang kami telah memiliki 3 anak laki-laki yang masih kecil-kecil,” terangnya. Tapi tetap saja Heri tak perduli.
“Sikap Bang Heri yang sudah di luar batas pernah kusampaikan kepada keluarganya. Oleh salah seorang saudara tuanya, Bang Heri sempat dinasehati, tapi Bang Heri tidak terima diintervensi dan mengajak berkelahi abangnya itu. Malah aku dituduhnya telah berselingkuh,” sambungnya panjang lebar.
Dituduh selingkuh, Ayu pun perasaan Ayu semakin hancur. “Sepuluh tahun aku bertahan mendampinginya meski mendapat berbagai siksaan baik pisik maupun psikis. Bahkan dia membanting HP-ku hingga berantakan karena tuduhan selingkuh itu,” kata Ayu.
Merasa tak sanggup lagi menahan derita, Ayu pun berniat berpisah dari suaminya. “Kali ini perbuatanya sudah tidak dapat lagi kumaafkan. Kalau selama ini aku bertahan karena memikirkan ketiga anak-anakku yang masih kecil-kecil, tapi sekarang tidak. Aku sudah mengambil keputusan akhir, berpisah darinya. Aku terlalu benci dengannya,” ungkapnya.
“Meski berulang kali ia menghubungi dan memohon maaf, tapi pintu hatiku telah tertutup untuknya. Ia berulang kali mengatakan akan bunuh diri jika aku tidak mau menerimanya lagi. Ancamanannya itu kuanggap biasa-biasa saja, karena aku telah memberi kesempatan kepadanya agar berubah. Tapi buat kali ini keputusanku sudah jelas,” kata Ayu teguh. Sumber http://posmetro-medan.com/view-18229
Post a Comment
Silahkan Anda Komentari Tulisan di blog ini, Maaf Tidak Untuk berpromosi atau dianggap spam