Usul Reshuffle karena Sakit hati Dengan Koalisi, Wacana reshuffle yang diusung Partai Demokrat sehubungan dengan perjalanan Pansus Hak Angket Bank Century terus bergulir.
Meski sudah menyampaikan langsung usul itu ke Presiden SBY, partai peraih suara terbanyak dalam Pemilu 2004 tersebut masih belum mengajukan nama anggota kabinet yang perlu diganti. "Belum sejauh itu, belum ada nama-nama yang kami rekomendasikan untuk di-reshuffle," kata Sekjen DPP Partai Demokrat Amir Syamsuddin di Jakarta Sabtu (6/2).
Termasuk, lanjutnya, menteri dari partai mana saja yang perlu diganti. Menurut dia, ide reshuffle yang pernah disampaikan sesungguhnya hanya bersifat masukan dan pertimbangan. Tujuannya hanyalah memperingatkan partai-partai koalisi agar tetap konsisten terhadap komitmen koalisi.
Selebihnya, keputusan akhir tetap diserahkan kepada presiden. "Dan, ternyata masukan kami itu berdampak positif, partai-partai (koalisi) kini terus menjalin komunikasi dengan kami," tambahnya. Dengan kondisi seperti sekarang, Amir yakin hak angket Bank Century akan berakhir dengan baik.
"Bukan untuk menutupi kebenaran atau bangkai gajah, tapi justru menghadirkan apa yang sebenarnya, tanpa tendensi apa pun," kata politikus berlatar belakang pengacara itu. Dia lantas mengakui bahwa munculnya wacana reshuffle tersebut disebabkan kekecewaan mendalam Demokrat terhadap mitra koalisi dalam perjalanan Angket Century. "Kalau dibilang marah ya bagaimana, memang seperti itu," tandasnya.
Menurut Amir, sejak awal, pansus seakan-akan hanya diarahkan kepada upaya mencari kesalahan. Misalnya, sebutnya, soal latar belakang krisis yang menjadi alasan pengucuran bailout.
Dia menyesalkan pansus yang justru menempatkan mantan Wapres Jusuf Kalla sebagai saksi utama terkait dengan latar belakang krisis tersebut. "Tentu saja, jawabannya tidak ada krisis. Kenapa tidak ada pemanggilan terhadap pelaku usaha atau perbankan kalau mau mengungkap kebenaran. Apa seperti ini kebenaran itu" gugatnya.
Belum lagi, tambah Amir, cara pansus memintai keterangan saksi. Banyak pertanyaan yang menyudutkan saksi. "Bagaimana tidak marah melihat yang kemarin-kemarin itu," ujarnya.
Dia menegaskan, kekecewaan Demokrat yang berujung pada usul reshuffle kabinet tersebut bukan hanya dilatarbelakangi wacana pemakzulan kepada SBY. Namun, Demokrat kecewa karena sejumlah partai koalisi terkesan terus mengarahkan sasaran tembak kepada orang-orang di sekitar kebijakan. Mereka, antara lain, Boediono dan Sri Mulyani. Sumber
Post a Comment
Silahkan Anda Komentari Tulisan di blog ini, Maaf Tidak Untuk berpromosi atau dianggap spam