Selamat datang di Berita Lampung Online

Data Tingkat Inflasi Kota Bandar Lampung Februari 2013

Sunday, March 3, 20130 komentar

Berita Lampung hari ini - Data Tingkat Inflasi Kota Bandar Lampung Februari 2013  : Kota Bandar Lampung mengalami inflasi terbesar sejak empat tahun terakhir. Pada Februari 2013, inflasi Bandar Lampung menyentuh angka 0,73 persen. Sumber inflasi terbesar berasal dari bawang putih, dengan andil mencapai 0,30 persen atau hampir setengah dari total angka inflasi.
Menurut Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung Akhmad Jaelani, selain bawang putih, kenaikan harga tomat buah, ongkos tukang, dan tarif listrik juga turut mengerek angka inflasi di Kota Tapis Berseri.

Jaelani menjelaskan, pada Februari 2012, Bandar Lampung justru mengalami deflasi, yakni -0,11 persen. Sedangkan pada Februari 2010 dan 2011, masing-masing mengalami inflasi sebesar 0,54 persen dan 0,70 persen.
Berdasarkan penghitungan indeks harga konsumen (IHK), kata Jaelani, inflasi di Bandar Lampung pada Februari 2013 terjadi karena kenaikan ideks pada kelompok bahan makanan yang naik 1,33 persen dan kelompok perumahan, air dan listrik yang naik 1,09 persen.
"Secara umum, IHK mengalami kenaikan dari 148,79 pada Januari menjadi 149,88 pada Februari," kata Jaelani saat ekspose di kantor BPS Lampung, Jumat (1/3/2013).
Dari tujuh kelompok pengeluaran yang disurvei BPS, Jaelani mengatakan, hanya kelompok sandang yang mengalami penurunan IHK sehingga menyebabkan deflasi sebesar 0,61 persen. Komponen yang menunjukkan penurunan indeks dalam kategori ini adalah sandang wanita (-0,14) dan sandang pribadi (-1,62).
Sedangkan enam kelompok pengeluaran lainnya mengalami kenaikan indeks. Keenam kelompok pengeluaran tersebut adalah kelompok bahan makanan (1,33 persen), kelompok perumahan, air dan listrik (1,09 persen), kelompok makanan jadi, minuman, rokok, tembakau (0,41 persen), kelompok kesehatan (0,02 persen), kelompok pendidikan, rekreasi,, olahraga (0,53 persen), dan kelompok transportasi, komunikasi, jasa keuangan (0,12 persen).
Kenaikan enam kelompok pengeluaran itulah, kata Jaelani, yang menyebabkan inflasi di Bandar Lampung mencapai 0,73 persen secara bulanan.
Bila dilihat secara tahunan, inflasi Bandar Lampung Februari 2013 mencapai 5,56 persen. Angka tersebut lebih tinggi dibanding inflasi Februari 2012 yang tercatat sebesar 3,21 persen. Tapi tercatat lebih rendah dibanding inflasi pada 2011 bulan yang sama, yang mencapai 10,49 persen. Sedangkan pada 2010, inflasi mencapai 4,56 persen. (heribertus sulis/tribunlampung)
Inflasi di Bandar Lampung secara bulanan menempati urutan ke enam tertinggi dibanding 16 kota se-Sumatera yang disuvei BPS. Inflasi tertinggi diduduki Lhokseumawe sebesar 1,78 persen. Sedangkan inflasi terendah ditempati Sibolga sebesar 0,12 persen.
Data BPS menyebut, dari 66 kota di seluruh Indonesia, sejumlah 60 kota mengalami inflasi. Sedangkan enam kota lainnya mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Jayapura sebesar 3,15 persen dan terendah di Sibolga.
"Untuk deflasi, yang tertinggi terjadi di Ambon sebesar -2,29 persen dan terendah di Sampit sebesar 0,01 persen," kata Kepala BPS Lampung Akhmad Jaelani.
Berdasarkan penghitungan tahun kalender, inflasi tertinggi terjadi di Sibolga sebesar 3,90 persen, dan terendah di Sorong (0,10 persen). Sementara deflasi tertinggi terjadi di Ambon (0,52 persen) (sumber www.tribunnews.com )

 Untuk mendapatkan Berita update hari ini kunjungi Berita Lampung
Share this article :

Post a Comment

Silahkan Anda Komentari Tulisan di blog ini, Maaf Tidak Untuk berpromosi atau dianggap spam

 
Copyright © 2011. Berita Lampung - All Rights Reserved
Template Created by Pakar Lampung Proudly powered by Blogger