Berita Lampung - volume eskpor biji kopi arabika Lampung Januari 2012 : Realisasi ekspor biji kopi arabika asal Lampung masih cukup cerah sehingga membuat pengekspor bergairah untuk terus mencari peluang pasar ekspor komoditas itu.
"Meskipun jumlah ekspor biji kopi arabika masih kalah jauh dibandingkan robusta, tetapi peluang pasar komoditas itu di luar negeri cukup cerah," kata Kepala Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Lampung Ardhy Wijaya didampingi Kabid Perdagangan Luar Negerinya Ratna Dewi, di Bandarlampung, Sabtu.
Ia menyebutkan, volume eskpor biji kopi arabika Lampung pada Januari 2012 baru mencapai 18,97 ton senilai 131.923 dolar AS.
Ekspor biji kopi arabika asal Lampung pada periode Januari ditujukan ketiga negara di Asia yakni Jepang, Korea Selatan dan Singapura.
Ardhy mengatakan, nilai ekspor kopi arabika ke Jepang sebesar 35.210 dolar dengan volume 5,47 ton, Korea Selatan senilai 91.350 dolar seberat 12.77 ton, dan Singapura dengan volume ekspor sebanyak 0,73 ton sebesar 5.073 dolar.
Kadis Koperindag Lampung itu mengatakan, pihaknya akan terus berupaya melakukan promosi produk kopi arabika itu baik di dalam maupun luar negeri sehingga komoditas itu dapat dikenal luas.
Selain itu, ia berharap petani di daerah itu terus berupaya meningkatkan budi daya kopi jenis arabika karena tanaman hanya dapat tumbuh di dataran tinggi.
Menurutnya, kawasan dataran tinggi di Lampung Barat dengan ketinggian 900-1.200 meter di atas permukaan laut katanya cocok untuk membudidayakan kopi arabika.
Kopi arabika selain cita rasanya yang khas juga harganya cukup mahal dibandingkan kopi jenis arabika.
Sementara itu, petani di Kabupaten Lampung Barat membudidayakan kopi arabika mengingat harga jual kopi jenis itu di pasaran cukup tinggi dibandingkan robusta.
"Harga kopi arabika dalam bentuk buah merah (cheri) saat ini Rp5.000/kg, sedang dalam bentuk biji kering Rp30.000/kg," kata Suganda petani kopi asal Fajar Bulan Lampung Barat.
Selain harga menggiurkan lanjutnya, dalam beberapa tahun terakhir permintaan buah kopi merah arabika cukup tinggi menyusul maraknya budidaya kopi luwak.
Buah kopi merah arabika itu menurut dia, akan dijadikan makanan luwak sehingga nantinya diproses menjadi kopi bubuk luwak setelah mengalami proses permentasi di perut binatang tersebut.
"Pengusaha kopi luwak di Liwa Lampung Barat maupun Natar Lampung Selatan banyak yang memesan buah kopi merah arabika," kata dia.
Suganda mengaku memiliki sekitar tiga hektare tanaman kopi arabika dan dapat menghasilkan sekitar 1 hingga 1,5 ton per hektarenya.
Ia menjelaskan, budidaya tanaman kopi arabika agak sulit mengingat tanaman itu hanya dapat tumbuh di dataran tinggi atau sekitar 800-1.300 meter di atas permukaan laut.
Selain itu produksi kopi jenis itu menurut dia, tidak sebaik kopi robusta yang dapat mencapai sekitar 3 ton per hektarenya.
Namun demikian harga kopi arabika cukup tinggi bila dibandingkan kopi jenis robusta. "Harga biji kopi robusta kering untuk kualitas rendah hanya Rp16.000/kg, sedang arabika bisa mencapai di atas Rp25.000 tergantung kualitas," kata dia menambahkan. Untuk mendapatkan Berita update hari ini kunjungi Berita Lampung
Post a Comment
Silahkan Anda Komentari Tulisan di blog ini, Maaf Tidak Untuk berpromosi atau dianggap spam