Selamat datang di Berita Lampung Online

Tiga Pasangan Calon Tolak Penghitungan Pleno Hasil Pilkada depok

Wednesday, October 20, 20100 komentar

Berita Lampung Tiga Pasangan Calon Tolak Penghitungan Pleno Hasil Pilkada depok ; Kisruh Pilkada Kota Depok, Jawa Barat, terus berlanjut. Rapat pleno yang mengagendakan rekapitulasi suara pilkada diganggu oleh bentrokan antara kubu yang kalah dengan yang menang. Bentrokan terjadi di luar Gedung Sarbini, Wiladatika, Cibubur, tempat rapat pleno KPU Depok digelar, Rabu (20/10). Situasi politik di Kota Depok makin memanas. Panasnya suhu politik terlihat ketika Komisi Pemilihan Umum menggelar sidang pleno penghitungan suara di Cibubur, Depok, Rabu (20/10/2010) sore. Saksi dari tiga pasang calon kepala daerah dan wakil kepala daerah menolak penghitungan tersebut.

Mereka menilai percepatan penghitungan suara tidak sah. Adapun saksi pasangan nomor urut 3 Nur Mahmudi Ismail Idris Abdul Shomad mendukung percepatan penghitungan suara tersebut. Silang pendapat inilah yang kemudian meruncing berbuntut pada keributan di ruang sidang pleno

"Percepatan ini tidak prosedural. Tidak ada sosialisasi ke masyarakat mengenai perubahan ini," tutur Kartini Dyah Wardani, saksi pasangan nomor urut 4 Badrul Kamal Agus Supriyanto, Rabu (20/10/2010) sebelum proses penghitungan.

Silang pendapat yang memanas membuat proses penghitungan molor dan dihentikan sementara waktu. Panitia sidang sempat menghentikan sidang pleno pukul 15.00 sampai pukul 16.00. Saat skorsing sidang, seluruh KPU Depok berunding untuk mencari jalan keluar silang pendapat.

Ketua KPU Depok, Muhammad Hasan mengatakan percepatan penghitungan suara yang mestinya tanggal 22-24 Oktober, menjadi 20 Oktober sesuai dengan kesepakatan seluruh saksi. Pertemuan itu digelar Kantor KPU Depok pada 8 Oktober. Seluruh saksi, kata Hasan, sepakat mempercepat proses penghitungan. "Salah satu pertimbangan kami adalah menghindari praktek curang yang mungkin dilakukan jajaran kami sendiri. Kami tidak ingin hal ini terjadi," kata Hasan.

Tidak hanya saksi dari tiga pasangan calon wali kota dan wakil wali kota yang menolak penghitungan, Ketua Panitia Pengawas Pemilu Kada Depok, Syamsu Hadi Purnomo juga menolak. Menurut Syamsu, KPU tidak melakukan sosialisasi dengan baik ke masyarakat. Sehingga wajar banyak yang menolak penghitungan suara pada hari Rabu (20/10/2010). Dia usul agar penghitungan kembali pada keputusan semula digelar pada 22 sampai 24 Oktober ini.

Situasi makin riuh. Terutama setelah Ketua DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Hendrik menyampaikan pendapatnya. Seorang dari luar gedung melontarkan kata kotor ke Hendrik. Hendrik marah dan naik ke kursi yang didudukinya. Tiba-tiba seorang pemuda tidak dikenal naik mimbar dan berbicara dengan pelantang suara. Polisi langsung mengamankan pemuda tersebut karena malah membuat situasi gaduh.
Share this article :

Post a Comment

Silahkan Anda Komentari Tulisan di blog ini, Maaf Tidak Untuk berpromosi atau dianggap spam

 
Copyright © 2011. Berita Lampung - All Rights Reserved
Template Created by Pakar Lampung Proudly powered by Blogger