Cara Memenangkan Pilkada Bagi Incumbent : Calon dari Incumbent (yang sedang berkuasa) ditengarai memenangkan pemilihan kepala daerah (Pilkada) karena menggunakan segala cara, termasuk memanfaatkan fasilitas negara.dalam lima tahun memerintah, incumbent sudah jauh-jauh hari mempersiapkan jaringan untuk memenangkan masa jabatan berikutnya. "Mereka begitu dilantik pada masa jabatan pertama, langsung membuat jaringan untuk pemenangan masa jabatan berikutnya. Ini memang tidak bisa dihindari, tapi perlu diminimalisir.
incumbent memang sudah merajalela. Mereka menggunakan apa pun agar mere-ka bisa menang. "Money politik yang terbungkus dalam kekuasaannya jelas kentara dimana-mana. Lalu penggunaan jabatan untuk kampanye, dan aparat-apa-ratnya ikut bergerak pada saat belum waktunya kampanye
Namun mereka juga memiliki nilai berita yang lebih dibanding penantang, kemampuan penggalangan dana, dan biasanya juga organisasi tim sukses yang lebih tertata. Meskipun demikian semua keunggulan ini bisa jadi sia-sia jika sang pejabat terpilih dipandang sebagai “kacang lupa kulitnya”. Lupa kepada pemilih, dan tidak memenuhi janji kampanye sama sekali. Bahkan lebih celaka jika dia terlibat kasus.
Untuk itu pejabat yang pintar akan mengoperasikan “kampanye permanen.” Sementara pejabat kurang cerdas menghentikan kegiatan kampanye begitu mereka terpilih mereka.
Kampanye seharusnya tidak pernah benar-benar mati, dan harus dijalankan dalam berbagai cara:
1. Jaga Organisasi Anda Tetap Hidup, Terutapa dengan parpol Pengusung
Untuk memastikan bahwa incumbent memiliki cukup persediaan relawan dan pengumpulan dana yang tersedia pada waktu singkat, incumbent tidak harus benar-benar menutup organisasi kampanye mereka. Buatlah lingkaran kecil pendukung kampanye permanen Anda, tentu saja ini dijalankan dari luar kantor resmi Anda sebagai pejabat. Lingkaran kecil ini harus bekerja untuk mempertahankan kontak dengan organisasi seluruh kampanye, termasuk relawan, donor, dan pendukung.
2. Sering Bersilaturrahmi dengan Team dan masyarakat
Pemain lama harus memastikan untuk mempertahankan kontak sesering mungkin dengan konstituen melalui surat atau email. Surat atau email ini dapat berupa sebuah surat yang berdiri sendiri, atau sebuah newsletter yang dikirim secara berkala. Newsletter dan surat harus kaya informasi: memberitahu konstituen apa yang telah Anda capai, apa jadwal Anda untuk bulan mendatang, dan berbagai peristiwa maupun Agenda.
3. situs web kampanye
Pemain lama harus memelihara situs web kampanye, di mana Anda dapat mengirimkan informasi kampanye terkait. Pastikan web ini terpisah dari website “resmi” Anda sebagai pejabat. Gunakan website Anda untuk menjaga pendukung dan relawan. Dan pastikan bahwa website anda sangat informatif, dan sering diperbarui, sehingga pendukung mengunjungi situs Anda lagi dan lagi.
4. Lakukan Pertemuan di Balai Kota
Salah satu alat yang paling efektif yang dapat digunakan pejabat terpilih untuk tetap berhubungan dengan masyarakat mereka adalah pertemuan balai kota. Persiapkan sebuah acara pertemuan di balai kota, bila perlu bagi fotocopy materi kepada mereka yang hadir. Sediakan forum dimana semua yang hadir dapat saling bertukar pendapat tentang permasalahan yang sedang terjadi di daerah tersebut. Dan jangan lupa, undang media massa lokal untuk meliput acara tersebut.
7. lakukan Pertemuan dari rumah Kerumah
Bayangkan bahwa Anda adalah pemilih rata-rata, duduk di rumah di satu malam di tahun off-pemilu. Anda mendengar ketukan di pintu dan terkejut menemukan yang berdiri di depan pintu adalah orang yang Anda pilih pada pemilu sebelumnya. Meskipun dia hanya sekedar mampir untuk menjalin tali silaturahmi. Tidakkah Anda lebih mungkin untuk memilih orang itu lagi, dan memberitahu teman-teman Anda dan tetangga tentang kunjungan tersebut? Pergi dari pintu ke pintu di sebuah masa off-pemilu akan menjalin hubungan yang sangat positif antara Anda dan konstituen Anda.
Post a Comment
Silahkan Anda Komentari Tulisan di blog ini, Maaf Tidak Untuk berpromosi atau dianggap spam