Selamat datang di Berita Lampung Online

Suami Paksa Istri Minum Air Kencing Dan Melarang Ibadah

Thursday, September 30, 20100 komentar

Suami Paksa Istri Minum Air Kencing Dan Melarang Ibadah : Baru 7 bulan menikah, Arina Fairus boru Nasution (26) sudah merasakan rumah tangganya bak siksa neraka. Deritanya diklaim bermotif mistik sang suami, Ngertiken Sembiring. Kini, atas aksi bakar suaminya, Arina menjalani operasi di RSU Pirngadi, Medan. Menurut Faisal (24), adik Arina, penyiksaan terhadap kakaknya terjadi di rumah pasangan baru itu, di Simpang Tolan, Tanjung Medan, Sungai Payuh, Kab. Labuhan Batu Selatan (Labusel), Senin (20/9) lalu.

Dari pengakuan Arina, Faisal mengaku, pernikahan seumur jagung itu telah membuat kakaknya kerap disiksa dan diancam oleh Ngertiken, yang dilaporkan sudah 5 kali kawin. “Suaminya punya mistik, dia (Ngertiken –red) dukun. Kakak saya pernah disuruh makan bunga, bahkan meminum air seninya,” kata Faisal, sesuai pengakuan Arina.

Layaknya tengah menuntut ilmu mistis, Arina dipaksa suaminya memakan sejumlah bunga. Sementara soal paksaan meminum air kencing suaminya, itu kabarnya agar Arina membuktikan cintanya pada Ngertiken.

“Dari keterangan abang iparnya, Ngertiken dibilang pernah menuntut ilmu hitam dari seorang guru. Sekarang, gurunya itu telah meninggal dunia sehingga ilmunya tak bisa lagi dicabut,” cerita Faisal. Dicurigai akibat pengaruh ilmu hitam itulah, Arina pernah menolak ajakan keluarganya untuk meninggalkan Ngertiken. Penolakan terjadi saat keluarga Arina mengetahui cerita perlakuan sadis Ngertiken.

“Sebelumnya Arina pernah digugat cerai suaminya, bahkan keluarga kami juga sempat mengajaknya pulang ke rumah ayah (di Jl Lubuk Kuda, Sei Kera Hulu, Medan). Namun Arina diminta harus mengembalikan uang yang menurut suaminya telah dihabisi Arina. Padahal selama hidupnya Arina malah sering meminta uang ke ibu karena sang suami sering kurang saat memberi nafkah,” beber Faisal.

Marah Lihat Istri Beribadah

Setahu Faisal, Ngertiken memang dikenal tempramental. Lihat istri salah sedikit saja, dia langsung marah dan main pukul. “Kata kakak saya, dia istri ke empat, tapi tetangga bilang dia istri ke lima. Istri-istrinya yang lain sudah dicerai semua, kata abang iparnya dia nggak bisa punya anak dan prilakunya kepada mantan istrinya juga seperti itu (suka main siksa –red),” jelas Faisal. Ia bercerita.

Sejak menikah dengan Ngertiken pada Februari 2010, Arina yang awalnya tinggal dengan orang tuanya di Jl Lubuk Kuda, Kel Sei Kera Hulu, Kec Medan Perjuangan, langsung diboyong suaminya ke Simpang Tolan, Labusel. Di sana, Ngertiken punya usaha kedai sampah sambil berjualan bensin. Dari pengakuan Arina kepada Faisal, aksi pembakaran suami pada istri itu dilakukan dengan bensin. Arina disiram bensin dengan kondisi dua kaki dan tangannya diikat. Awalnya, Senin (20/9) itu, suami istri itu kembali bertengkar.

Ngertiken marah karena melihat istrinya beribadah di rumah ibadah tak jauh dari rumah mereka. Karena trauma dan takut kembali dipukul, Arina lari ke rumah tetangganya. Ngertiken lalu menjemput Arina. Tapi setelah dipaksa pulang, setiba di rumah, Arina malah diikat lalu dibakar.

Sulung 4 bersaudara ini sempat berguling saat tali ikatan kedua tangan dan kakinya lepas. Namun Ngertiken yang sudah kalap, dilaporkan kembali menyiram bensin ke tubuh istrinya. Itu terjadi di ruang tamu rumah mereka.

“Mereka kan jual bensin untuk mencari nafkah, bensin itulah yang dipakai suaminya untuk menyiramkan tubuh kakak saya. Padahal kakak saat itu telah minta tolong untuk dibawa ke rumah sakit karena tidak tahan dengan panasnya api yang telah membakar tubuhnya, namun bukannya ditolong malah Ngertiken justru menyiramkan lagi bensin ke tubuh kakak saya dan membakarnya,” ungkap Faisal dengan raut emosi.

Arina akhirnya tertolong karena -saat terbakar- tali yang mengikatnya lepas, lalu wanita itu berguling-guling menuju kamar tidur dan menjerit minta tolong dari dalam kamar. Jeritannya didengar tetangga yang sudah tahu soal tabiat Ngertiken. Sejumlah warga lalu mendobrak pintu rumah Ngertiken, lalu melarikan Arina ke RS Nur Aini –tak jauh rumah suami istri itu, setelah itu dirujuk ke RSUD Rantau Prapat.

“Kami tahunya (setelah) dikabari kakak ipar suaminya,” terang Faisal,Seperti Di Kutip Berita Lampung dari Post Metro medan di Ruang IGD RSU Pirngadi, kemarin (29/9). Tapi karena ketiadaan biaya, Arina dibawa ke rumah orang tuanya di Medan. Dan, lagi-lagi karena ketiadaan biaya, baru empat hari (26/9) lalu keluarga membawa Arina ke RSU Pirngadi.

“Mau gimana lagi, kami tidak punya biaya. Ini saja meminjam kesana-kemari,” jelas Faisal. Dia juga menuturkan, pihak keluarga Ngertiken sempat menawarkan bantuan perobatan Ariba senilai Rp15 juta, tapi dengan catatan, kasus ini tidak diperpanjang.

“Kami tidak mau, dia harus mempertanggung jawabkan perbuatannya, kakak saya sudah dibuat seperti ini, dia juga harus dihukum. Untuk itu kami memohon dengan sangat untuk ikut membantu meringankan biaya perobatan kakak kami serta mendampingi proses hukumnya agar suami bejatnya itu bisa mendapatkan hukuman yang setimpal,” tukas Faisal. Saat ini, atas laporan warga, Ngertiken dilaporkan sudah ditahan polisi. “Saya dengar dia sekarang sudah dipindahkan ke Polres (Labusel),” ujar Faisal.

Wajah Arina Rusak

Luka bakar yang dialami Arina mencapai 30 persen dan telah merusak bagian wajahnya. Tapi kini Arina sudah menjalani operasi pencucian luka bakar di kamar bedah Emergency (KBE) RSU Pirngadi. Menurut Faisal, kakaknya kehilangan cukup banyak albumin. Sejak dirawat di rumah sakit Pemko Medan itu, Arina sudah menghabiskan 3 botol Albumin. “Sudah 3 botol yang masuk. Dan harganya sangat mahal, satu botolnya Rp. 1.850.000,” kata Faisal. Hingga kemarin, istri malang itu dirawat di Recovery Room RSU Pirngadi
Share this article :

Post a Comment

Silahkan Anda Komentari Tulisan di blog ini, Maaf Tidak Untuk berpromosi atau dianggap spam

 
Copyright © 2011. Berita Lampung - All Rights Reserved
Template Created by Pakar Lampung Proudly powered by Blogger