Selamat datang di Berita Lampung Online

Ketika SBY Membujuk Obama Isi Buku Pak Beye dan Politiknya

Friday, September 17, 20100 komentar

Ketika SBY Membujuk Obama Isi Buku Pak Beye dan Politiknya ; Jutaan pasang mata di dunia nampak antusias menyaksikan Barack Obama saat dinobatkan menjadi presiden Amerika Serikat ke-44. Bahkan, ritual pesta pun dilakukan sejumlah orang di Jakarta. Kemenangan Obama atas Mc Cain dalam pemilu tersebut nampaknya juga digunakan untuk sebuah misi bagi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk merayu Obama. Hal itu diutarakan penulis Wisnu Nugroho dalam sebuah buku karyanya berjudul “Pak Beye dan Politiknya”.

Dalam buku tersebut dituliskan, misi SBY itu disiapkan dengan sangat matang dan sesempurna mungkin. Melalui bantuan jaringan media massa, khususnya media asing yang memiliki wartawan di Indonesia, misi itu dilakukan.

Melalui teks yang ditulis dan disusun dengan font sangat besar, SBY membacakan ucapan selamat kepada Obama dari teleprompter yang ada di depannya. Kutipan tersebut bertuliskan, “Obama//he had spent/ his childhood/in Indonesia/ for some 4 years/ he knows our people/and our culture well//”. Ucapan SBY tersebut didasarkan jika Obama pernah pernah mengeyam pendidikan di SD Menteng pada 1968-1971.

Banyak yang pesimistis akan misi tersebut. Mengingat Indonesia bagi Obama dirasakan sebagai beban dalam kampanyenya. Pesimisme itu menjadi nyata. Tidak ada satu pun jaringan televisi asing milik Amerika Serikat yang menayangkan ucapan selamat SBY kepada Obama. Apalagi bujukannya yang menjadi inti dari misi itu.

Memang selayaknya kita tidak perlu banyak berharap kepada Negara adidaya bernama Amerika Serikat yang sedang sempoyongan karena dimabuk angin perubahan. Belajar dari China, India, dan beberapa Negara Amerika Latin, Indonesia memang tidak perlu bermanis-manis kepada Amerika Serikat.

Jika kita makin mandiri, kuat, dan maju perekonomiannya, Amerika Serikat, siapa pun presidennya pasti datang tanpa bujuk dan rayuan. Dengan begitu, harga diri kita akan lebih terjaga.

Sekarang ini, lihat saja bagaimana derajat kemandirian kita terhadap Amerika. Saat Negara adidaya itu terimbas krisis keuangan, kita sempoyongan tidak terkira, bahkan untuk kadar tertentu lebih parah akibatnya.

Saat negara adidaya itu bersukacita karena Obama, kita loncat-loncat, bahkan bernyanyi-nyanyi ikut merayakan sebagai kemenangan kita. Ada yang aneh dengan bangsa kita, terutama soal kemandiriannya.
Share this article :

Post a Comment

Silahkan Anda Komentari Tulisan di blog ini, Maaf Tidak Untuk berpromosi atau dianggap spam

 
Copyright © 2011. Berita Lampung - All Rights Reserved
Template Created by Pakar Lampung Proudly powered by Blogger