Selamat datang di Berita Lampung Online

Rakornas PDIP II di Bogor Mega Sayangkan Kepala Daerah Membelot

Wednesday, August 4, 20100 komentar

Rakornas PDIP II di Bogor Mega Sayangkan Kepala Daerah Membelot : Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri hanya bisa menyayangkan sikap kepala daerah yang diusung partai berlambang kepala banteng moncong putih yang tidak memiliki loyalitas atau membelot.

"Hanya bisa menyayangkan sikap tidak loyal itu. Padahal mereka diperjuangkan oleh partai secara sungguh-sungguh sehingga mampu menduduki jabatan eksekutif di daerah," ujar Megawati dalam jumpa pers disela-sela Rakornas di Sentul Bogor Rabu (4/8).

Hal itu diungkapkan Megawati menjawab pertanyaan tentang kepala daerah yang diusung membelot ke partai lain. Seperi diketahui, rakornas mengundang kepala daerah yang dari kader PDIP untuk melakukan singkronisasi.

Mega menegaskan, pasalnya sampai sekarang tidak ada aturan soal keterikatan kepala daerah dengan partai pengusung dalam pilkada. Sehingga tidak ada ketentuan larangan bagi mereka yang diusng oleh satu partai pindah ke partai lain.

Sekjen PDI Perjuangan Tajhjo Kumolo saat mendampirng Mega mengatakan, bahwa kepala daerah yang diundang di rakornas, hanya kader, tidak kepala daerah yang diusung. Namun Gubenur Jateng Bibit Waluyo yang disebut memiliki kartu tanda anggota dan diusung PDIP, juga tidak datang pada acara tersebut.

Salah seorang peserta dari Jateng membenarkan bahwa Bibit tidak hadir pada acara tersebut. Soal membelot atau tidak, dia tidak mengetahui. ''Tapi Pak Bibit juga menolak menggantikan Sukawi Sutarip duduk di pimpinan DPD Jateng," ujar sumber tersebut.

Namun ada pernyataan menarik dari Djoko, peserta dari Jawa Timur soal loyalitas kepala daerah kepada partai yang diusung PDI-P, sehingga dengan mudahnya hengkang ke parai lain.

Menurutnya, DPP PDIP harus mengubah sistem rekruitmen calon kepala daerah yang diusung PDIP. Misalnya, harus mengutamakan kader sendiri dibanding dari luar partai. Namun menurut Djoko, hal ini sulit dilakukan karena adanya "mafia" politik yang lebih mengutamakan hal bersifat pragmatis daripada mementingkan kader sendiri dan ironisnya dilakukan oleh kader sendiri.
Share this article :

Post a Comment

Silahkan Anda Komentari Tulisan di blog ini, Maaf Tidak Untuk berpromosi atau dianggap spam

 
Copyright © 2011. Berita Lampung - All Rights Reserved
Template Created by Pakar Lampung Proudly powered by Blogger