
Seperti dikutip berita lampung dari Yahoo News, pembuatan bata tradisional sangat menguras tenaga, menimbulkan lebih banyak polutan dan merusak keberadaan udara bersih secara global setiap tahun. Produksi 25 ribu bata menghabiskan sumber daya 400 pohon yang dibakar.
Namun, batu bata yang lebih baik telah diciptakan melalui rangkaian reksi kimia berupa presipitasi kalsit yang menginduksi mikroba. Saat semua bahan diganungkan, bakteri menyediakan lem yang mengikat pasir sehingga menciptakan bata sekuat bata tanah liat bahkan marmer.
Proses produksi bata ini tidak perlu tahap pembakaran dan mampu menghemat 800 juta ton emisi CO2 setiap tahun
Post a Comment
Silahkan Anda Komentari Tulisan di blog ini, Maaf Tidak Untuk berpromosi atau dianggap spam