Selamat datang di Berita Lampung Online

Pembangunan Jembatan Selat Sunda Mendesak Direalisasikan

Sunday, July 25, 20100 komentar

Pembangunan Jembatan Selat Sunda Mendesak Direalisasikan : Jembatan Selat Sunda sudah sangat mendesak untuk segera direalisasikan mengingat laju pertumbuhan lalu lintas orang, barang dan kendaraan yang melintasi Selat Sunda terus meningkat dari tahun ke tahun. Demikian antara lain ditegaskan Ketua DPRD Propinsi Banten Aeng Haerudin, Ketua Bappeda Propinsi Banten Widodo Hadi, dan Ketua Bappeda Propinsi Lampung Fahrizal saat dihubungi, Minggu (25/7).

"Jembatan Selat Sunda (JSS) ini sangat dibutuhkan dan sudah sangat mendesak untuk segera dibangun. Setiap saat kita bisa melihat betapa sangat padatnya lalu lintas orang, barang, dan kendaraan yang melalui pelabuhan," kata Aeng

Hal itu dinyatakan menanggapi pernyataan Menteri Pekerjaan Umum Joko Kirmanto yang menyatakan bahwa rencana pembangunan jembatan yang menghubungkan Pulau Jawa dan Sumatra dan melintasi Selat Sunda itu, saat ini belum jalan sama sekali.
Sebab, proyek tersebut bersifat jangka panjang untuk 20 tahun. Disebutkan pula, proyek senilai Rp100 triliun tersebut sepi peminat. Sampai saat ini belum ada satu pun investor yang berani merintis pembangunan JSS tersebut.

Namun menurut Aeng, tidak benar bila proyek raksasa itu tidak diminati para investor. Sebab kenyataan menunjukkan, selama ini kelompok Artha Graha Network melalui anak usahanya PT Bangungraha Sejahtera Mulia masih tetap memiliki komitmen untuk mewujudkan pembangunan jembatan itu.

"JSS sudah sejak lama dirintis pembangunannya oleh Provinsi Banten dan Lampung dengan calon investor dari Artha Graha Network. Prosesnya sudah berjalan baik dengan penyusunan pra studi kelayakan," jelas Aeng.

Bahkan, pembangunan JSS itu telah menjadi priorias pembangunan nasional dan sudah dibentuk tim pemerintah yang dipimpin oleh Menko Pereknomian.

Menurut Aeng, Badan Kerjasama DPRD Jawa - Sumatera yang meliputi 18 DPRD propinsi sudah mendukung percepatan pembangunan JSS tersebut.

Menurutnya, terlalu dini bila dinyatakan bahwa JSS tidak diminati oleh investor. "Belum bisa dikatakan JSS tidak diminati oleh investor. Apa yang mau ditawarkan kepada investor. Studi kelayakannya (FS) belum selesai. Investor akan mau masuk kalau itu sudah ada," tegasnya.

Hal senada dijelaskan oleh Ketua Bappeda Propinsi Banten Widodo Hadi yang mengatakan, pemerintah pusat perlu mendorong dan mendukung percepatan penyelesaian FS JSS itu.

Sebab FS itu akan menjadi bekal utama bagi pemerintah dalam menawarkan pembangunan JSS kepada para calon investor dalam maupun luar negeri.

"Penyelesaian FS itu harus diupayakan secepat mungkin secara bersama-sama oleh Pemerintah Propinsi Banten, Lampung, maupun pemerintah pusat," tegasnya.

Lebih lanjut Widodo menjelaskan, saat ini sudah ada Keppres No 36/2010 tentang Pembentukan Tim Nasional Persiapan Pembangunan JSS.

Adanya Keppres itu merupakan sikap formal pemerintah untuk secara serius melakukan berbagai langkah merealisasikan JSS.

Dari sisi pemerintah daerah sendiri, menurut Widodo, baik Pemerintah Propinsi Banten maupun Propinsi Lampung telah sama-sama bertekad untuk mempercepat proses pembangunannya.

Langkah-langkah yang telah ditempuh itu antara lain sosialisasi kepada berbagai pihak di masing-masing daerah yang akan terlibat dalam proses pembangunan JSS.

"Juga telah dilakukan langkah-langkah bersama lintas propinsi untuk persiapan pelaksanaan FS," ujarnya.

Setelah ada FS, menurut Widodo baru bisa disusun detil desaian jembatan, detil desain kawasan pendukung di kedua sisi ujung jembatan, dan detil teknis konstruksinya.

"Setelah itu selesai semua, baru bisa ditawarkan kepada para investor," jelasnya.

Sedangkan Ketua Bappeda Propinsi Lampung Fahrizal menjelaskan, antara Pemerintah Provinsi Lampung, Propinsi Banten dan pemerintah pusat sudah terdapat kesepahaman bahwa pembangunan JSS perlu segera dipercepat.

Sebab kemacetan panjang di kedua sisi Selat Sunda sudah semakin mengkhawatirkan, mengingat fungsi Selat Sunda sebagai jalur penghubung Pulau Jawa dan Sumatera.

"Dua pulau ini memberikan kontribusi besar hingga 81 persen dari PDB Indonesia, yang sangat dipengaruhi oleh kelancaran arus ekonomi melalui Selat Sunda," jelasnya.

Dengan besarnya potensi maupun pengaruhnya terhadap pertumbuhan ekonomi nasional dan kawasan, Fahrizal meragukan pernyataan yang menyebutkan bahwa JSS sepi dari minat investor. "Pre-FS yang lalu menunjukkan bahwa ada calon investor swasta yang berminat besar tehadap pembangunan JSS. Bahkan calon investor itu sudah berani untuk segera mulai melakukan FS," tegasnya.
Share this article :

Post a Comment

Silahkan Anda Komentari Tulisan di blog ini, Maaf Tidak Untuk berpromosi atau dianggap spam

 
Copyright © 2011. Berita Lampung - All Rights Reserved
Template Created by Pakar Lampung Proudly powered by Blogger