Melihat Dampak Bocornya Dokumen Rahasia Perang Afghanistan terhadap Pemerintah Obama : Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) kemarin mengumumkan untuk memulai mengadakan penyelidikan terhadap dokumen rahasia Perang Afghanistan yang dibocorkan situs Wikileaks. Analis berpendapat, bocornya dokumen rahasia tadinya dianggap sebagai pukulan terhadap Pemerintah Obama, tapi juga berkemungkinan menjadi alat bagi Pemerintah Obama untuk mengukuhkan strateginya terhadap Afghanistan.
Tumpukan berkas rahasia sejumlah 90 ribu lembar itu dipublikasikan oleh situs Wikileaks dan disebarkan kepada harian-harian New York Times AS, Guardian Inggris, Der Spiegel Jerman untuk dimuat serempak hari Minggu. Isi utama dokumen itu mencakup catatan perang tentara dan badan intelijen AS di Afghanistan dari bulan Januari tahun 2004 hingga Desember 2009.
Berbagai detail menunjukkan kecenderungan Perang Afghanistan selama 6 tahun, meskipun AS memasok dana maha besar sejumlah 300 miliar dolar AS untuk melancarkan Perang Afghanistan, tapi tetap menghadapi banyak kesulitan yang harus diatasi dan berkurangnya sumber daya, sebaliknya Taliban menjadi lebih kuat dibandingkan dengan tahun 2001.
Pendiri situs Wikileaks, yaitu wartawan Australia, Julian Assange menyatakan bahwa tumpukan berkas rahasia ini merupakan laporan yang paling menghebohkan pemerintah AS sejak diungkapkannya oleh wartawan laporan Departemen Pertahanan AS selama Perang Vietnam. Dikatakannya, ini merupakan bukti nyata kejahatan perang, motif pembocoran dokumen rahasia perang adalah mengundang kepedulian umum akan perang.
Pemerintah AS pada waktu pertama menyatakan kecaman keras terhadap peristiwa pembocoran dokumen rahasia, sementara berpendapat hal ini mungkin akan mengancam keselamatan sejumlah tentara AS dan mitranya. Presiden AS Barack Obama kemarin menyatakan bahwa pembocoran dokumen rahasia mungkin akan 'membahayakan perseorangan dan aksi militer', tapi dokumen tidak mengungkapkan isi baru.
Departemen Pertahanan AS kemarin mengumumkan telah mulai mengadakan penyelidikan terhadap peristiwa itu. Sumber yang mengetahui betul berpendapat bahwa kesulitan menyelidiki sumber informasi sangat besar, karena klasifikasi rahasia adalah 'rahasia' dan bukannya 'sangat rahasia', jumlah personel yang dapat menyentuh catatan perang garis depan mencapai ribuan orang.
Dilihat dari keadaan sekarang, bocornya dokumen rahasia Perang Afghanistan tidak akan menjadi tekanan yang sangat besar terhadap Pemerintah Obama dalam negeri. Kedua fraksi Partai Demokrat dan Partai Republik dalam Kongres menyimpang dari kebiasaannya sama-sama tinggal diam. Media berpendapat peristiwa ini dikarenakan dokumen tersebut merujuk pada strategi AS terhadap Afghanistan pada periode pemerintahan George W. Bush, Dewan Perwakilan AS pekan ini akan membahas alokasi darurat dana untuk Perang Irak dan Perang Afghanistan sejumlah 60 miliar dolar AS, rancangan pengucuran dana itu telah diluluskan oleh Senat dan diperkirakan juga akan diratifikasi oleh Dewan Perwakilan.
Ketua Dewan Perwakilan, Nancy Pelosi berpendapat, peristiwa pembocoran dokumen rahasia perang mungkin akan meramaikan perdebatan antar senator mengenai pengucuran dana, tapi dibocorkannya dokumen tersebut bukannya kondisi Perang Afghanistan sekarang, masalah yang dicerminkan justru merupakan sebab Obama mengambil keputusan untuk mengadakan 'perubahan'.
Analis berpendapat, Pemerintah Obama berkemungkinan 'menggunakan peluang' peristiwa pembocoran dokumen rahasia perang untuk mengukuhkan strateginya terhadap Afghanistan. (Sumber http://indonesian.cri.cn )
Home
Gaza internasional
Melihat Dampak Bocornya Dokumen Rahasia Perang Afghanistan terhadap Pemerintah Obama
Post a Comment
Silahkan Anda Komentari Tulisan di blog ini, Maaf Tidak Untuk berpromosi atau dianggap spam