Bentrokan Jemaah Ahmadiyah dengan Satpol PP : Sekalipun Masjid An Nur milik jemaah Ahmadiyah di Desa Manis Lor, Kecamatan Jalaksana, Kabupaten Kuningan, Jawah Barat disegel aparat keamanan, namun digunakan untuk beribadah. Sejumlah jemaah wanita mengaji. Usai aparat Satpol PP dan Kepolisian Resort Kuningan Desa Manis Lor, segel kayu penutup pintu masuk dan jendela masjid dibuka paksa oleh jemaah Ahmadiyah. Sejumlah kaum wanita pun terlihat mengaji dan salat di Mesjid An Nur.
Tempat ibdah jemaah Ahmadiyah Manis Lor yang disegel terdiri dari satu masjid dan tujuh musala." Seluruh tempat ibdah kami, masjid dan musala disegel aparat," katanya. Melihat kondisi demikian, jemaah Ahmadiyah bereaksi melawan aparat dengan cara membuk apaksa segel tersebut, kata Nur Rohim. "Karena mesjid merupakan rumah ibadah," tambahnya.
Sementara itu berdasarkan pantauan, jemaah Ahmadiyah sudah menyiapkan sejumlah peralatan untuk mengantisipasi penyerangan. Mereka mengumpukan batu dan kayu disimpan di depan Masjid An Nur.
Sedangkan di Masjid Jami Al Huda, masjid non-Ahmadiyah yang terletak di pinggir ruas jalan terlihat dipenuhi dengan ormas Islam anti-Ahmadiyah. Mereka pun menggelar istighosah terbuka yang menghujat keberadaan Ahmadiyah. "Ahmadiyah bukan Islam. Jadi kita tidak menyerang umat Islam," kata seorang penceramah, Ustad Suryana.
Sementara itu, pasukan dari Brigade Mobil Kepolisian Daerah Jawa Barat terlihat berjaga di tengah-tengah jalan masuk desa, yaitu perbatasan antara warga non-Ahmadiyah dan Ahmadiyah.
Sedangkan jemaah Ahmadiyah sendiri tidak terlihat membentuk pagar betis seperti saat masjid hendak disegel beberapa hari lalu. Jalan desa terlihat sepi, mereka memilih berada di rumah masing-masing serta berkumpul di salah satu sekolah yang ada di depan Masjid An-Nur, masjid terbesar milik Jemaah Ahmadiyah Desa Manis Lor.
Usai aksi saling lempar batu, proses negosiasi antara ormas Islam non-Ahmadiyah dan jemaah Ahmadiyah masih berlangsung, Kamis (29/7). Sejumlah orang, termasuk wartawan, mengalami luka akibat terkena lemparan batu dan kelereng.
aksi lempar batu sempat terhenti saat masuk waktu Zuhur. Namun usai salat, ormas Islam yang di antaranya terdiri dari Gerakan Anti-Pemurtadan dan Aliran Sesat (Gapas) serta Harakah Sunniyah untuk Masyarakat Islami (Hasmi) kembali berkumpul di jalan masuk Desa Manis Lor.
Akibatnya, jemaah Ahmadiyah pun turut berkumpul di luar rumah.
Kepala Kepolisian Resor Kuningan Ajun Komisaris Besar Yoyoh Indayah terus menjembatani negosiasi antara pihak bertikai dengan meminta kepada Jemaah Ahmadiyah untuk masuk ke rumah masing-masing. Jemaah Ahmadiyah menurutinya. Mereka pun segera masuk ke rumah masing-masing.
Hingga kini proses negosiasi antara Kepolisian Resor Kuningan dengan ormas Islam non-Ahmadiyah masih terus berlangsung. "Kami tetap berusaha untuk menghindari tindakan anarkis lainnya serta membujuk kedua belah pihak untuk saling mengalah," kata Yoyoh. Akibat aksi lempar batu, dua orang dari ormas Islam mengalami luka ringan. Begitu juga dengan wartawan dan anggota Brimob.
Hingga berita ini diturunkan, anggota Pengendali Massa Kepolisian Resor Kuningan serta Satuan Brigade Mobil Kepolisian Daerah Jawa Barat masih terus berjaga di Desa Manis Lor, Kecamatan Jalaksana, Kabupaten Kuningan.
Post a Comment
Silahkan Anda Komentari Tulisan di blog ini, Maaf Tidak Untuk berpromosi atau dianggap spam