Selamat datang di Berita Lampung Online

Universitas Terbuka 10 Ijasah Guru Aspal

Monday, June 21, 20100 komentar

Berita Lampung Universitas Terbuka 10 Ijasah Guru Aspal : Citra pendidikan di Provinsi Lampung benar-benar tercoreng. Setelah terungkap dua guru di Bandarlampung menggunakan ijazah aspal (asli tapi palsu), kini giliran Unit Program Belajar Jarak Jauh (UPJJ) Universitas Terbuka (UT) Lampung menemukan 10 ijazah yang diragukan keasliannya.

Kepala UPJJ UT Lampung Sulton Djasmi, M.Pd. mengatakan, temuan ini cukup mengagetkan pihaknya. Terlebih, sepuluh ijazah itu rata-rata dimiliki mereka yang berstatus guru yang berdomisili di Lampung Timur dan Lampung Selatan.

’’Jadi, tidak hanya dua kasus Mami Kustini dan Yulita. Kami malah menemukan 10 ijazah palsu. Hasil ini diketahui saat verifikasi. Semua ijazah itu akan kami tinjau kembali, terutama latar belakang dari indikasi pemalsuan ini,’’ ungkap Sulton kepada Radar Lampung kemarin (20/6).

Data yang didapat UPJJ UT, sambung dia, rata-rata 10 ijazah itu diajukan dalam program sertifikasi guru. Kebetulan, UT memiliki kewenangan untuk memberikan rekomendasi atas syarat-syarat sertifikasi yang diajukan. ’’Nah ketika kami menerima seluruh ijazah itulah terungkap registrasi 10 ijazah yang disodorkan tidak tercatat, baik dalam daftar mahasiswa UT Lampung maupun UT Pusat (Jakarta, Red),’’ bebernya.

Sulton dapat memastikan jika 10 ijazah keluaran UT Pusat tersebut bertanda tangan palsu. Bahkan, setelah dicek kebenarannya di UT Pusat, tidak tercantum nama maupun identitas lengkap sang pemilik ijazah itu. ’’Semua tanda tangan di-scanner. Kami pastikan itu bukan tanda tangan asli,’’ tegas Sulton.

Siapa saja nama-nama pemilik ijazah tersebut? Sulton mengaku tidak hafal. ’’Saya janji akan beberkan semua identitas mereka. Ini sebagai upaya dan langkah terbaik bagi UT untuk mengungkap kasus ijazah palsu,’’ terangnya.

Terkait kecurigaan Direktorat Reserse dan Kriminal (Ditreskrim) Polda Lampung yang menduga ada orang dalam di balik pemalsuan ini, Sulton mengakui hal itu kemungkinan bisa terjadi. ’’Kadang jalur pintas itu dilakukan untuk suatu kepentingan. Dugaan itu kemungkinan bisa terjadi,’’ ungkapnya.

Menyangkut rencana Polda Lampung meminta informasi dari Dinas Pendidikan, termasuk pihak UT, guna pendalaman lebih jauh tentang kasus ini, menurut Sulton, hal itu merupakan wewenang institusi Polri. ’’Kami siap memberikan keterangan sebenar-benarnya. Kalau diminta datang, tentu sebagai warga negara kami pun siap,’’ pungkasnya.

Yulita Menghindar
Hj. Yulita, guru SDN 3 Gedungmeneng yang diduga menggunakan ijazah aspal untuk proses sertifikasinya, menghindar. Beberapa kali Radar Lampung menyambangi rumah di Jalan Kopi tersebut, namun tidak pernah berhasil menemuinya.

Terakhir tadi malam Radar Lampung kembali menyambangi rumah bernomor 38 tersebut. Saat tiba, tampak pintu gerbang rumah terbuka. Lalu, pintu garasai pun terbuka. Terlihat dua buah mobil terparkir dalam garasi tersebut.

Namun, rumah yang berukuran cukup besar dengan dinding keramik putih tersebut terlihat sepi dan remang-remang. Setelah beberapa kali mengucap salam, tampak seorang remaja laki-laki berkaus hijau keluar dari rumah.

Setelah menyampaikan maksud dan tujuan, remaja tersebut masuk ke dalam rumah. Tak lama kemudian, ia kembali keluar. ’’Bapak ternyata enggak ada Mas, keluar. Tadi saya pikir ada. Saya juga baru pulang sih, Mas,’’ kata si anak yang belakangan diketahui putra Yulita tersebut.
Jawaban ini seakan meralat pernyataannya di awal bahwa kedua orang tuanya ada di rumah. Ia pun berkali-kali mengulang jawabannya untuk meyakinkan Radar Lampung.
Share this article :

Post a Comment

Silahkan Anda Komentari Tulisan di blog ini, Maaf Tidak Untuk berpromosi atau dianggap spam

 
Copyright © 2011. Berita Lampung - All Rights Reserved
Template Created by Pakar Lampung Proudly powered by Blogger