Berita Lampung Pilkada Lampung Persiapan Enam kabupaten/kota ; Pilkada serentak enam kabupaten/kota yang akan digelar pada Rabu (30/6) di sejumlah daerah dibayangi masalah. Di antaranya carut-marutnya undangan dan kartu pemilih yang akan berpengaruh pada rendahnya pemilih menggunakan hak pilih. Seperti di Kutip team Berita lampung dari Radar Lampung hingga kemarin masih banyak warga yang masuk daftar pemilih tetap (DPT) belum mendapatkan kartu dan undangan pemilih. Di antaranya di Kelurahan Labuhanratu, Kedaton. Seorang warga Jl. Palapa VB, Labuhanratu, mengatakan bahwa keluarganya belum mendapatkan kartu pemilih.
’’Di rumah saya terdapat tujuh mata pilih, namun sampai hari ini (kemarin) belum ada yang mengantarkan undangan pemilih,” ujar Siti Habsah. Terpisah, warga Kelurahan Penengahan, Tanjungkarang Pusat (TkP), juga belum mendapatkan kartu pemilih. Abdullah, warga Jl. Dr. Soetomo, ini mengatakan bahwa petugas belum mengantarkan kartu dan undangan pemilih untuk keluarganya.
’Kami belum mendapat undangan untuk memilih, padahal setiap pemilihan kami selalu mendapatkannya,” ujar kakek tujuh cucu ini.
Warga Jl. Teuku Umar, Penengahan, TkP, Dini Anggaini, juga menyatakan belum menerima undangan dan kartu pemilih. Menurutnya, pada pemilu-pemilu sebelumnya, undangan dan kartu pemilih selalu diterima seminggu sebelum coblosan. ’’Ya, nggak tahu kok belum kami terima,” ujarnya.
Chairul, warga Jl. Agus Salim, Kelapatiga, TkP, juga belum menerima undangan dan kartu pemilih. Menurutnya, dari empat pemilih sekeluarganya, semuanya belum mendapat undangan dan kartu pemilih.
Puji, warga RT 04 Kelurahan Tanjungsenang, Tanjungsenang, hingga kemarin juga belum menerima surat undangan dan kartu pemilih. ’’Malah yang kami terima surat dari kandidat yang minta dukungan,” kata ibu rumah tangga ini.
Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) merilis di Bandarlampung pendistribusian kartu dan undangan pemilih memang belum merata. Hasil pemantauan lembaga pemantau ini, ketidakmerataan pendistribusian terjadi di sejumlah kecamatan.
Koordinator JPPR Lampung Mislamuddin membeber warga di Perumahan Bumi Kencana dan Perumahan Griya Gedongmeneng, Rajabasa, hingga kemarin belum mendapatkan kartu dan undangan. ’’Kami meminta penyelenggara mendistribusikan formulir C6 ke seluruh masyarakat dalam DPT,” katanya kemarin.
Mislamuddin menambahkan, sebelumnya lembaganya menemukan banyak kartu pemilih tertukar antarkecamatan. Di antaranya, kartu pemilih di TkP tertukar dengan Kelurahan Negeriolok Gading, Telukbetung Barat (TbB). ’’Penulisan alamatnya tidak lengkap sehingga tertukar,” terangnya.
Pengamat politik dari Unila Arizka Warganegara, S.I.P., M.A. menyatakan persoalan tersebut berimbas pada rendahnya partisipasi pemilih. ’’Tingkat partisipasi masyarakat perkotaan memang diprediksi akan rendah. Nah, apalagi jika sampai mereka tidak mendapatkan kartu pemilih,” ujarnya.
Dosen FISIP ini menambahkan, masyarakat perkotaan yang tingkat kecerdasan berpolitiknya sudah tinggi pun tidak menjamin dirinya akan menggunakan hak pilih. Salah satu penyebabnya adalah tingginya intensitas aktivitas masyarakat di perkotaan, mulai dari karyawan, pedagang, hingga mahasiswa dan pelajar yang telah memiliki hak pilih. ’’Makanya penyelenggara harusnya melihat persoalan ini lebih serius,” harapnya.
Sekretaris KPU Bandarlampung Abdul Kohar mengatakan bahwa pendistribusian undangan dan kartu pemilih dilakukan secara bertahap. Dia memastikan seluruh logistik tiba di TPS pada H-1. Sejak 21 Juni 2010, KPU mulai mendistribusikan logistik ke 13 panitia pemilihan kecamatan (PPK)
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa lembaganya paling lambat akan mendistribusikan logistik ke PPK selama tiga hari. Selanjutnya, PPK akan meneruskan distribusi ke panitia pemungutan suara (PPS). ’’Baru setelah itu pendistribusian dilanjutkan ke KPPS (kelompok penyelenggara pemungutan suara) paling lambat sehari sebelum pemungutan suara," katanya.
Sementara di Lampung Selatan, pada rapat koordinasi KPU dan PPK se-Lamsel terungkap empat kecamatan hingga kemarin masih kekurangan logistik. Yakni Sragi, Candipuro, Katibung, dan Tanjungsari.
Anggota PPK Sragi Sugeng mengaku, pihaknya kekurangan surat undangan bagi para pemilih (C6). ’’Kecamatan Sragi masih kurang surat undangan pemilih. Sedangkan logistik lainnya sudah lengkap," ujar ketua pokja penghitungan suara PPK Sragi ini.
Sedangkan di Candipuro, ada dua desa yang kekurangan kartu pemilih. Di Katibung, banyak kartu pemilih tak tercantum nama pemilih. Kemudian bilik suara juga kurang delapan unit. Begitu juga di Tajungsari masih kekurangan bilik suara.
Namun, Ketua KPU Lamsel M. Abdul Hafidz, S.Si. mengatakan, kekurangan logistik Pilkada Lamsel itu akan dipenuhi dalam waktu tiga hari ke depan sebelum pemungutan suara. Meski demikian, hendaknya PPK, PPS, dan KPPS harus memiliki inisiatif agar kebutuhan logistik yang kurang, seperti bilik suara, membuat sendiri.
Home
pilkada lampung
Pilkada Lampung Persiapan Enam kabupaten/kota
Post a Comment
Silahkan Anda Komentari Tulisan di blog ini, Maaf Tidak Untuk berpromosi atau dianggap spam