Berita Lampung Pilkada Jambi Waspadai Serangan Fajar : Tiga hari masa tenang menjelang pencoblosan 19 Juni, sangat rawan terjadi serangan fajar. Indikasi bakal maraknya serangan fajar ini sudah tecium oleh Panwas Pilkada Provinsi Jambi. Ketua Panwas Pilkada Provinsi Salahuddin, mengaku sudah banyak menerima laporan dan masukan secara lisan dari berbagai pihak, terkait kegiatan yang terindikasi serangan fajar.
“Kita diminta lebih intensif melakukan pengawasan. Makanya kita merespon atas masukan itu, dan meminta semua daerah lebih ekstra lagi melakukan pengawasan,” ungkapnya. Menurutnya, informasi yang diterima tersebut sebagai bahan masukan pada pemilu sebelumnya. “Sudah kita sampaikan kepada seluruh panwas semua daerah, termasuk semua pasangan kandidat untuk bekerja sama saling melakukan pengawasan,” katanya.
Salahuddin mengatakan, banyak modus serangan fajar tersebut. Salah satunya memberikan uang kepada semua pemilih. “Penyebaran uang ini dilakukan pada lokasi tertentu. Seperti rumah-rumah yang banyak kos-kosan. Ini jelas termasuk politik uang,” jelasnya.
Modus lainnya, memberikan bantuan ke masjid, ibu-ibu majelis taklim, anak yatim, anak jalanan dan sebagainya. “Ini merupakan potensi serangan fajar. Karena bantuan itu diberikan pada saat momen mendekati pencoblosan,” sebutnya.
“Kami melihat bantuan itu termasuk politik uang. Karena pada prinsipnya untuk mengajak pemilih untuk memilih salah satu pasangan kandidat,” sambungnya.
Disamping itu, Panwas juga melihat semua kandidat berasal dari kepala daerah (bupati, red). Mereka juga melihat adanya kemungkinan kegiatan terselubung dengan modus mengeluarkan Tunjangan Kesejahteraan Daerah (TKD). “Ini bisa saja terjadi pada salah satu daerah, mengingatkan kandidat berasal dari bupati. Program TKD ini bisa dimanfaatkan pada saat pemungutan suara. Tunjangan itu berlaku untuk PNS dan tenaga honorer. Ini akan kita cermati dan menjadi perhatian serius kita,” terangnya.
Melalui strategi satu pengawas satu laporan, Salahuddin menginstruksikan Panwas di kabupaten/kota lebih pro aktif melihat dan mencermati apa yang dilakukan kandidat dan tim suksesnya pada saat masa tenang. “Panwas kita diminta pro aktif,” sebutnya.
Berdasarkan pengalaman pada beberapa pilkada sebelumnya, serangan fajar biasanya dilakukan pada H-1 pencoblosan. Dan biasanya dilakukan pada tengah malam hingga waktu subuh. Yang diberikan kepada pemilih pun beragam. Selain uang, juga berupa barang-barang, seperti sembako atau kain sarung disertai amplop yang diisi stiker pasangan kandidat. ‘’Serangan’’ ini dilakukan pada titik-titik daerah khusus.
Serangan fajar juga bisa melibatkan petugas atau perangkat RT. Mereka mencatat nama-nama warganya yang menjadi target untuk dilakukan serangan fajar. Nama-nama itu biasanya yang belum menetukan dukungan, atau suara ngambang dan atau ragu-ragu.
Anggota KPUD Provinsi Jambi Pahmi Sy juga tidak menampik bakal marak terjadi praktik serangan fajar pada pemilukada kali ini. Menurut dia, serangan fajar sangat tidak boleh dilakukan, karena itu merupakan salah satu indikasi politik uang. “Makanya, dia meminta panwas juga lebih agresif melakukan pengawasan, terutama pada masa tenang,” katanya.
“Yang jelas serangan fajar itu bakal ada terjadi. Dan itu merupakan tindak pidana pemilu. Silahkan Panwas nanti meneruskan jika ada laporan atau temuan ke pihak kepolisian. Kita berharap hingga masa pelantikan kandidat terpilih, proses Pilkada Jambi berjalan aman dan sukses,” katanya. Kita Tunggu Hasil Quick Count Pilkada Jambi 2010 Tanggal 19 Juni
Home
pilkada jambi
Pilkada Jambi Waspadai Serangan Fajar
Post a Comment
Silahkan Anda Komentari Tulisan di blog ini, Maaf Tidak Untuk berpromosi atau dianggap spam