Pameran Lampung Fair 2010

Pameran Lampung Fair yang berlangsung pada 23 Juli–6 Agustus 2010 akan memecahkan rekor Muri sebagai pameran pertama yang pencahayaannya di-support tenaga surya. Di mana pada lokasi pelaksanaan kegiatan di kawasan PKOR Wayhalim akan dibuat konstruksi replika Jembatan Selat Sunda (JSS) berukuran 20 x 20 meter, yang di-support pencahayaannya oleh tenaga surya.

Ikon tersebut yang akan memecahkan rekor MURI ’’The Biggest Exhibition of Sumatera’’ sebagai pameran pertama yang pencahayaannya didukung tenaga surya.

Even akbar bertema Lampung sebagai the Mounth of Dragon ini juga menjadi ajang bisnis bagi pelaku investasi di Lampung. Kemudian ekspos besar-besaran bagi potensi pariwisata, ekonomi, dan sumber daya alam di setiap kabupaten/kota se-Lampung.

’’Kegiatan ini akan diikuti berbagai negara, seperti Tiongkok dan Rusia, serta sejumlah provinsi di Indonesia,” kata Kepala Bidang Humas Diskominfo Lampung Heriyansah saat kontraprestasi media cetak dan televisi partner Lampung Fair 2010 di Restoran Kampoeng Bamboo kemarin.

Selain berusaha memecahkan rekor Muri, penyelenggaraan Lampung Fair tahun ini agak berbeda. Di mana, pengunjung dikenakan tiket masuk. Pada Senin-Jumat sebesar Rp2 ribu per orang, sementara Sabtu-Minggu Rp5 ribu.

’’Fungsi tiket masuk sebagai alat survei jumlah pengunjung, menciptakan sumber pemasukan baru untuk pendapatan asli daerah (PAD) semacam retribusi, dan dapat mengontrol kapasitas pengunjung. Terpenting, penggunaan tiket dapat memberikan citra Lampung Fair yang memiliki nilai jual,” jelasnya. (