Diduga lakukan money politic enam relawan Ditangkap

Berita Lampung Diduga lakukan money politic enam relawan Ditangkap ; Diduga lakukan politik uang (money politic) 6 (enam) relawan kandidat Herlian Saleh-Suayatno (SUAI) ditangkap warga Dusun I RT 1 RW 2 Desa Jangkang Kecamatan Bengkalis Kamis (3/6/10) sekitar pukul 02.30 dinihari. Informasi sementara yang berhasil dirangkum Riauterkini di lapangan, 6 (enam) relawan tersebut dengan menggunakan kendaraan 1 unit mobil Toyota Kijang ditahan warga Tanjung Agas Desa Jangkang tersebut karena diduga lakukan aktifitas kecurangan terhadap Pemilukada Bengkalis.

Seperti di kutip team Berita Lampung dari riau terkin Saat para warga sedang jaga malam. Warga menanyakan tujuan dan ingin melihat isi dalam mobil tapi tidak diizinkan oleh tim HS-SUAI, masa tetap memaksa namun tidak diizin kemudian Panitia Pengawas Lapangan (PPL) datang ke lokasi bernegosiasi agar tim mau memperlihatkan kepada warga. Tapi tidak diizink juga hingga tim meminta agar Panwaslu Kecamatan Datang ke lokasi kejadian.

"Mereka menggunakan mobil dan dan ditahan oleh warga yang sedang jaga, kemudian tidak diperkenankan memeriksa isi dalam mobil akhirnya PPL yang ada di lapangan memanggil Panwas kecamatan," papar Ketua Panwaslu Kecamatan Bantan Efendi kepada Riauterkini Kamis (3/6/10) pagi tadi.

Satu unit mobil yang ditahan warga bersama Panwaslu pada Kamis dinihari yang berjumlah 6 orang tim relawan HS-SUAI satu orang Pegawai Negeri Sipil (PNS) atas nama Rusli Moneh AMP bertugas di kantor Dinas Pendidikan dan juga diketahui mantan Camat Bantan. Dan sampai saat ini masih ditahan di Mapolres Bengkalis melakukan pemeriksaan intensif terkait dugaan melakukan politik uang dan menyebar fitnah. "Benar ada dibawa ke Mapolres, namun kita masih meminta keterangan terhadap dugaan kecurangan itu, nanti dululah ya," ujar singkat Ketua Gakkumdu AKP Ida Ketut Gahanantu saat dihubungi via telpon seluler.

Sementara itu, ditempat terpisah salah seorang tim sukses HS-SUAI yang berhasil ditemui Riauterkini, Eko Cahyono membantah bahwa kegiatan yang dilakukan oleh tim relawan tersebut adalah praktik politik uang dan menyebarkan fitnah ke masyarakat tapi hanya melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan Pemilukada. Namun diakuinya, yang ikut serta dalam mobil tersebut adalah ada yang bekerja sebagai PNS. "Bukan itu maksud tim relawan, tapi hanya memantau. Dan ya kalau yang ikut malam tadi itu adalah ada yang PNS," kilahnya. http://www.riauterkini.com/hukum.php?arr=29841