Berita Lampung Debat Kandidat dijadikan ajang adu program dipilkada Bandar Lampung : debat kandidat wali kota-wakil wali kota Bandarlampung yang berlangsung tadi malam dijadikan ajang adu program. Dalam debat yang digelar di gedung Ernawan Khua Jukhai itu terlihat para kandidat mampu beretorika dengan baik.
Mereka menjawab semua pertanyaan yang diajukan panelis, masing-masing Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Rahmat Mirza Djausal dan Rektor Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Kota Metro Syarifudin Basyar.
Mirza –sapaan Rahmat Mirza Djausal– mengajukan pertanyaan berbeda ke masing-masing calon, lalu dijawab dengan waktu hanya satu menit. Kali pertama yang mendapat pertanyaan adalah pasangan urut nomor 1 Sauki Shobier-Syamsul Rizal. Dia menanyakan bagaimana kiat pasangan tersebut meningkatkan perekonomian pasar tradisional.
Syamsul Rizal yang tadi malam harus sendirian hadir lantaran pasangannya Sauki Shobier berhalangan karena sakit memaparkan, perekonomian pasar tradisional memang harus diberikan perhatian lebih daripada pasar lainnya.
Lalu, pada pasangan nomor urut 2 Herman H.N.-Tobroni Harun, Mirza menanyakan bagaimana kiat meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) melalui pajak reklame. Herman menjawab bahwa reklame memang merupakan salah satu sumber PAD. Karenanya, reklame di Bandarlampung harus ditertibkan sehingga tidak mengorbankan publik.
Untuk pasangan nomor urut 3, Kherlani-M.W. Heru Sambodo, Mirza menanyakan strategi dalam menyejahterakan masyarakat dan penyediaan pekerjaan bagi alumnus perguruan tinggi. Kherlani menjawab, kesejahteraan masyarakat memang harus ditingkatkan. Caranya dengan memberdayakan masyarakat dengan memberikan keterampilan.
’’Karenanya jika terpilih, kami akan berdayakan masyarakat dengan memperbanyak balai latihan kerja (BLK). Sehingga masyarakat, termasuk lulusan universitas, memiliki keterampilan dan bisa membuka usaha sendiri. Program sekolah yang benar-benar gratis juga harus diadakan,” tuturnya.
Sementara untuk pasangan Eddy-Hantoni, Mirza mengajukan pertanyaan mengenai penataan pedagang kaki lima (PKL). Eddy menjawab bahwa PKL memang harus diberdayakan. Calon incumbent ini juga berjanji tidak mempersulit PKL untuk berdagang.
Pasangan urut nomor 5 Dhomiril Hakim Yohansyah-Sugianto ditanya mengenai konsep arah pembangunan Bandarlampung. Menurut Dhomiril, tata ruang kota harus dirancang sedemikian rupa dengan baik. Semuanya juga harus terfasilitasi dengan baik antara perindustrian, perdagangan, dan jasa.
Terakhir, buat pasangan nomor urut 6 Nurdiono-Dian Kurnia Laratte, Mirza menanyakan apa yang akan dilakukan agar banyak investor yang datang ke Bandarlampung. Nurdiono menjawab, yang harus diperhatikan adalah sektor jasa dan swasta. Karena itu, dia akan mengembangkan industri yang berpihak kepada rakyat kecil. ’’Berarti, ekonomi kerakyatan yang akan kami kembangkan untuk pembangunan Kota Bandarlampung ke depan jika terpilih sebagai pasangan wali kota-wakil wali kota,” jawabnya.
Sementara, panelis kedua Syarifuddin Basyar hanya menanyakan satu pertanyaan kepada masing-masing calon. Pertanyaan yang diajukannya adalah bagaimana konsep impian kota sejahtera menurut masing-masing pasangan calon
Home
bandar lampung
Debat Kandidat dijadikan ajang adu program dipilkada Bandar Lampung
Post a Comment
Silahkan Anda Komentari Tulisan di blog ini, Maaf Tidak Untuk berpromosi atau dianggap spam