Selamat datang di Berita Lampung Online

Aburizal Bakrie mempertanyakan pengakuan Gayus seputar Pemberian dana sebesar US$ 7 Juta

Saturday, June 5, 20100 komentar

Berita Lampung Aburizal Bakrie mempertanyakan pengakuan Gayus seputar Pemberian dana sebesar US$ 7 Juta : Aburizal Bakrie mempertanyakan pengakuan Gayus yang menyatakan perusahaannya memberikan dana sebesar US$ 7 Juta atau sekitar Rp65 miliar pada Gayus Tambunan, tersangka korupsi dan pencucian uang. Pria yang akrab dipanggil Ical ini juga menolak namanya diidentikkan dengan sejumlah perusahaan yang disebut-sebut dengan Gayus. "Kami mau lihat, siapa yang nyuruh dia (Gayus,red) untuk ngaku seperti itu. Itu ada yang nyuruh atau nggak?" kata Aburizal dalam jumpa pers di sela Rapat Koordinasi Nasional Partai Golkar, Sabtu (5/6) sore.

Aburizal mempersilahkan perusahaan yang disebut Gayus itu diperiksa. Dia juga menolak disebut pemilik perusahaan itu karena ketiganya sudah menjadi perusahaan publik. "Saya ingin mengoreksi, itu (ketiga perusahaan tersebut) adalah perusahaan publik," ujarnya.

Pernyataan Ical ini membantah keterangan dari Sekretaris Satgas pemberantasan mafia hukum yang menyebutkan Ketiga perusahaan tersebut pernah berurusan dengan Gayus Tambunan terkait pajak. Mabes Polri juga sebelumnya berencana memanggil perwakilan ketiga perusahaan itu dalam kasus yang sama.

Sepert diberitakan sebelumnya, tiga perusahaan Grup Bakrie yakni, PT Kaltim Prima Coal (KPC), PT Bumi Resources, dan PT Arutmin diduga menyetor US$ 7 juta dolar atau sekita Rp 65 miliar untuk menyelesaikan perpajakan mereka. Pernyataan ini dikeluarkan Gayus dalam penyidikan oleh kepolisian sepanjang April lalu.

Ical menegaskan perusahaan yang diduga pajaknya diurus Gayus, yakni BUMI, KPC, dan Arutmin bukanlah milik dirinya. "Saya ralat, 3 perusahaan milik masyarakat. 3 Perusahaan yang dimiliki masyarakat luas, itu yang ingin saya koreksi," ujarnya.

Ical juga menjelaskan tidak ada hubungan antara dirinya dengan perusahaan publik (masyarakat). Kalaupun ia memiliki saham, maka tidak serta merta langsung ada hubungan langsung dengan perusahaan tersebut.

"Misalnya dengan Astra saya tidak ada hubungan dengan Astra. Saya memang pemegang saham lewat Astra tapi nggak ada hubungannya dengan saya," jelasnya.

Sebelumnya, Sekretaris Satuan Tugas Pemberantasan Mafia Hukum Denny Indrayana menuturkan, Gayus Tambunan pernah mengakui mendapat duit dari Grup Bakrie saat ia ditemui Denny dan anggota Satuan Tugas Mas Achmad Santosa di Singapura bulan Maret lalu. "Memang informasi tentang Gayus membantu masalah pajak perusahaan Bakrie itu sudah muncul saat itu. Tapi tentu informasi itu sepihak dari Gayus, dan harus diverifikasi," ujar Denny

Ia yakin penyidik kepolisian sudah melakukan verifikasi itu. "Apakah faktanya memang demikian, proses hukum yang akan membuktikan," ucapnya. Denny menyatakan Satuan Tugas tak berencana memanggil petinggi Bakrie untuk meminta keterangan. "Sekarang proses hukum levelnya ada di kepolisian, proses hukum itu yang harus kita hormati," katanya.
Share this article :

Post a Comment

Silahkan Anda Komentari Tulisan di blog ini, Maaf Tidak Untuk berpromosi atau dianggap spam

 
Copyright © 2011. Berita Lampung - All Rights Reserved
Template Created by Pakar Lampung Proudly powered by Blogger