Selamat datang di Berita Lampung Online

Sistem somatic embriogenesis menghasilkan tiga ton Kopi per hektare

Wednesday, May 5, 20101komentar

Berita Lampung Sistem somatic embriogenesis menghasilkan tiga ton Kopi per hektare; Pemerintah Provinsi Lampung, tengah melakukan uji coba pengembangan sistem "somatic embriogenesis" (SE) dengan model kultur jaringan tanaman kopi yang produksinya dapat menghasilkan tiga ton per hektare. "Tanaman jenis SE itu dapat menghasilkan buah kopi sebanyak 3 ton/hektare dan saat ini bibitnya tengah dibesarkan di Pusat Penyuluhan dan Pengembangan Kopi (P3K) AEKI Lampung," kata Ketua Renlitbang AEKI Lampung Muchtar Lutfie, di hadapan anggota Komisi II DPRD Lampung, di Liwa, Rabu (5/5).

Ia menyebutkan, pihaknya bersama Dinas Perkebunan setempat tengah melakukan uji coba untuk pengembangan kopi jenis itu yang berasal dari Puslit Kopi dan Kakao Jember, Jawa Timur. Menurut dia, sebanyak 33.000 bibit itu tengah dibesarkan di P3K AEKI dan sistem `SE itu merupakan tanaman kopi varietas unggul yang memiliki banyak kelebihan.


"Bibit kopi stek berakar itu merupakan bantuan dari Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian, dan saat ini masih dibudidayakan di P3K AEKI untuk selanjutnya diserahkan ke petani di Lampung Barat," kata Muchtar.

Keunggulan tananam kopi dengan pengembangan sistem SE itu antara lain produksi dan produktivitasnya tinggi, tahan terhadap berbagai penyakit dan penggunaan pupuk yang tidak terlalu banyak.

Selain itu, model kultur jaringan ini yakni dalam sebuah jaringan tumbuhan kopi dapat menjadi banyak serta memiliki kesamaaan dengan induknya, baik batang, daun serta kualitas buahnya.

Sistem ini juga, kata dia, diharapkan dapat meningkatkan pendapatan petani kopi karena hasil panen yang didapat diperkirakan cukup banyak bila dibandingkan dengan tanaman yang diterapkan petani selama ini.

Bibit-bibit tersebut kata Muchtar masih dibudidayakan dan setelah berumur enam bulan baru dibagikan kepada dua kelompok petani yang ada di Sumber Jaya Lampung Barat.

Tanaman kopi stek berakar datang di P3K AEKI Lampung pada 6 Januari lalu memiliki panjang 15 centimeter, kini tumbuh dengan subur.

Bibit itu tersebut katanya, diletakkan dalam polybag dan ditutup plastik untuk menjaga kelembaban. "Bibit sebanyak 33.000 batang itu berada di dua tempat pada lahan seluas sekitar 4X100 meter," kata Muchtar.

Tanaman kopi jenis SE di P3K AEKI yang berada di Pekon Hanakau, Lampung Barat, sempat dikunjungi anggota Komisi II DPRD Lampung.

Ketua Komisi II DPRD Lampung, Junaidi Auli (PKS), dalam kunjungan kerjanya mengatakan, pengembangan budidaya tanaman kopi di P3K AEKI Lampung cukup bagus, sehingga perlu dijaga dan dipertahankan.

Ia menjelaskan, selain pengembangan budidaya untuk meningkatkan produktivitas maupun kualitas kopi, yang perlu diperhatikan oleh pihak terkait seperti Dinas Perkebunan maupun AEKI yakni masalah marketing (pemasaran).
Share this article :

+ komentar + 1 komentar

December 31, 2010 at 7:29 AM

Ternyata sistem somatic embriogenesis juga sangat bermanfaat dalam meningkatkan hasil komoditi pertanian/perkebunan. Sungguh luar biasa, suatu hal yang patut disyukuri.

Post a Comment

Silahkan Anda Komentari Tulisan di blog ini, Maaf Tidak Untuk berpromosi atau dianggap spam

 
Copyright © 2011. Berita Lampung - All Rights Reserved
Template Created by Pakar Lampung Proudly powered by Blogger