Berita Lampung Mbok Ikok Wanita tertua di Lampung Selatan Usia 160 Tahun ; Petugas pencacah lapangan (PCL) Badan Pusat Statistik terbengong-bengong. Mereka menemukan wanita berusia 160 tahun di Dusun Sandaran Desa Sukabanjar Kecamatan Sidomulyo. Siapa dia?
MBOK Ikok, begitu Askah biasa dipanggil masyarakat sekitar. Untuk menemui rumahnya tidak sulit. Dari pertigaan Desa Sukabanjar tepatnya di depan Sekolah Dasar Negeri 1 Sukabanjar, terdapat jalan aspal yang mulai mengelupas menuju Dusun Sandaran yang jaraknya sekitar 1 KM dari Jalan Raya Trans Sumatera.
Di rumah permanen dengan cat merah muda, Radar Lamsel (Radar Lampung Grup) Sartiyah (45), sang pemilik rumah, Minggu (30/5). Saya ditemani petugas pencacah lapangan (PCL) Desa Sukabanjar Yuda Heru Herlambang, dan Koordiantor Statistik Kecamatan Sidomulyo-Waypanji Zulkifli Husin.
Berkisar 10 menit menunggu dan terus mengetok pintu rumah, pemilik rumah muncul dengan menggendong anak bungsunya. Sartiyah adalah cucu mbok Ikok. Orang tuan Sartiyah merupakan anak keempat dari suami Mbok Ikok yang kesembilan. Untuk diketahui, si mbok telah 12 kali menikah.
Sartiyah lantas menanyakan maksud kedatangan kami. ’’Apa masih belum selesai Pak di sensusnya kok datang lagi,’’ ujar wanita satu orang cucu ini.
Setelah memberitahukan maksud dan tujuannya datang ke rumah tersebut, Sartiyah akhirnya mempersilahkan kami menunggu Mbok Ikok yang masih menggoreng ayam di dapur. Tak lama kemudian, keluar wanita tua yang masih terlihat sehat dan langsung memberi salam kepada tamunya serta meminta izin akan berganti pakaian.
Selesai berpakaian, wanita yang telah 12 kali menikah ini duduk di kursi teras rumah. Ia lantas bercerita panjang lebar dan ingatan masa lalunya. Saat ditanya umur, wanita tersebut dengan tegas mengatakan sudah tidak ingat lagi. Namun ketika ditanya peristiwa Gunung Krakatau yang meletus tahun 1883, Mbok Ikok mengaku sudah gadis remaja dan mengetahui persis peristiwa tersebut.
’’Kalau ditanya kapan lahirnya, saya mah tidak tahu persis. Tetapi saat Gunung Krakatau meletus saya masih gadis dan karena rumah saya di gunung (Desa Sumur Kumbang, Kecamatan Kalianda), saya melihat persis kejadiannya. Saat itu di laut seperti hujan sebesar pohon kelapa. Saya kira waktu itu mau kiamat saja. Tapi saya tetap di rumah saja,’’ ujarnya dengan bahasa sunda yang cukup kental.
Saat diminta melakukan aktifitas, Mbok Ikok mau menuruti permintaan kami. Bahkan saat menjemur pakaian dengan cekatan ia melakukan seperti layaknya masih muda dahulu. Sesekali dengan senyumnya, Mbok Ikok mengajak kami untuk balapan lari.
’’Kalau menjemur pakaian dan aktivitas lainnya saya biasa saja, bahkan barusan saya baru memotong ayam sendiri dan memasaknya. Kalau mau mengajak balapan lagi….ayo,’’ candanya terkekeh.
Mengenai rahasia awet mudanya, Wanita dengan 5 orang anak dan semuanya telah meninggal ini mengatakan rahasia awet muda diperoleh saat masih remaja. Hingga sekarang, Mbok Ikok hanya mengalami sakit satu kali saat terkena gejala Muntaber dan sempat di rawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kalianda.
’’Kalau mau awet muda, sebelum subuh kita mandi air tujuh sumur. Kalau ada yang memanggil saat kita mandi jangan tengak-tengok. Setelah itu baca wirid seratus kali lebih, Insya Allah apa yang kita inginkan akan dikabulkan oleh Allah SWT,’’ ujarnya memberikan resep awet mudanya.
Sartiyah yang sekarang merawat Mbok Ikok mengaku, neneknya sehari-hari melakukan aktivitas seperti biasa. Bahkan warga di Dusun Sandaran kebanyakan melahirkan melalui pertolongan Mbok Ikok dibandingkan ke Bidan yang ada di Desanya.
’’Pekerjaan mbok, kalau ada orang yang mau melahirkan selalu dipanggil dan sebagian besar warga di sini lahirnya selalu sama Mbok, nggak mau sama Bidan. Kalau tidak ada pekerjaan ya tiduran seperti biasa. Biasanya mbok senangnya puasa senin-kamis, tetapi kalau bulan Ramadhan nggak pernah putus puasanya,’’ ujarnya.
PCL Sukabanjar Yuda Heru Herlambang mengaku sempat bingung saat datang mensensus ke rumah tersebut dan mendengar umur Mbok Ikok yang lebih dari seratus tahun. Untuk membuktikan kebenarnya, Yuda mengumpulkan para keluarga Mbok Ikok dan diminta keterangannya tentang kebenaran umur tersebut.
’’Saya awalnya sempat bingung dan tidak percaya kalau umurnya 160 tahun. Setelah saya kumpulkan para keluarganya, saya baru percaya dan saya tulis di lembar sensus, kalau Mbok Ikok kelahiran tahun 1850. Hal ini dibuktikan dengan ada cucunya yang telah berumur 65 tahun,’’ ujarnya.
Koordinator Statistik Kecamatan Sidomulyo dan Way Panji, Zulkifli Husin mengaku Mbok Ikok merupakan wanita tertua yang ditemui di wilayahnya. Meskipun data otentik tidak ditemukan, namun dari ceritanya sudah bisa diperkirakan berapa umurnya
Post a Comment
Silahkan Anda Komentari Tulisan di blog ini, Maaf Tidak Untuk berpromosi atau dianggap spam