Selamat datang di Berita Lampung Online

Kisah Wanita yang di Pukuli Suami Setiap Berhungan Seks

Monday, May 3, 20100 komentar

Berita Lampung Kisah Wanita yang di Pukuli Suami Setiap Berhungan Seks, Ekonomi keluarga kami memang tak terlalu susah, pas-pasan lah. Kesehariannya Bang Hasan berjualan pisang goreng molen. Namun selama 6 tahun kami berumah tangga, aku nyaris tak pernah bahagia. Bang Hasan seperti memiliki kelainan jiwa, selalu memukuliku meskipun tanpa sebab.

Kami memiliki 2 anak dan menetap di Kelurahan Rengas Pulau, Kecamatan Medan Marelan. Memang di awal pernikahan, Bang Hasan tampak baik-baik saja. Namun begitu anak pertama kami lahir, sikapnya pun berubah. Sifatnya temperamental. Bahkan sikap kasar itu juga terbawa-bawa hingga di tempat tidur. Dia tak puas kalau tak memukuliku dulu, baru berhubungan seks.

Setidaknya hal itu kurasakan selama 3 tahun terakhir ini. Aku mulai merasakan kekerasan dalam rumah tanggaku. Aku benar–benar tak tahan lagi hidup bersamanya, karena selama tiga tahun belakangan ini aku selalu dipukulnya, kadang tak ada masalah dia langsung pukul aku. Parahnya, dia selalu memukul di bagian kepala. Aku jadi sering sakit kepala gara-gara sering dipukul.

Memang masa kami berpacaran sangat singkat. Hanya sebulan pacaran setelah kenal melalui teman, Bang Hasan langsung mengajakku nikah. Jadi aku tak tahu betul bagaimana prilakunya.

Sejujurnya, aku selalu memberi nafkan batin padanya. Setiap diajak berhubungan intim, aku tak pernah menolak. Walau terkadang aku dilanda ketakutan, karena dia selalu menyiksaku lebih dulu, sebelum ngeseks.

Bentuk penyiksaannya tak seperti di film-film, main cambuk atau tangan diikat. Tapi Bang Hasan selalu mencari-cari salahku, lalu memukuliku. Setelah itu, barulah dia mengajak aku berhubungan badan.

Selama tiga tahun ini, aku tak pernah menceritakan rasa sakit berumah tangga dengan suamiku ini kepada keluargaku. Padahal sebenarnya, keluarga telah mengetahui penyiksaan yang kualami. Mereka hanya memberikan sebatas nasehat saja untuk suamiku.

Tapi untuk kali ini, aku sudah bertekad memenjarakan Bang Hasan. Rasanya aku tak sanggup lagi menjalani biduk rumah tangga ini. Hampir setiap hari aku seolah jadi samsak dibuatnya. Lama-lama kekgini, bisa-bisa aku geger otak.

Puncaknya Senin (3/5) siang. Bang Hasan kontan marah begitu tahu aku meminjamkan sepeda motornya pada tetangga kami. Bagai orang kesurupan dia mengamuk. Mataku ditinjunya, tubuhku ditunjang dan dipijak-pijaknya.

Dua kali sakit yang kurasakan, sakit hati dan sakit badan. Karena tak tahan lagi, aku langsung melaporkan penganiayaan Bang Hasan ke Polsek Labuhan Deli. Dia memang sudah sering mengucap kata cerai padaku, tapi tidak pernah dilakukannya. Mungkin dengan jalan ini, aku benar-benar diceraikannya.

Tapi biarlah. Aku lebih baik tinggal dengan orangtuaku di Stabat. Anak-anak akan kubawa juga. Aku tak mau anak-anak jadi korban kekejaman suamiku (sumber Posmetro Medan)
Share this article :

Post a Comment

Silahkan Anda Komentari Tulisan di blog ini, Maaf Tidak Untuk berpromosi atau dianggap spam

 
Copyright © 2011. Berita Lampung - All Rights Reserved
Template Created by Pakar Lampung Proudly powered by Blogger