Berita Lampung Hasil survei Versi ITS, Risma Masih Unggul di Pilwali Surabaya ; Pasangan Tri Rismaharini-Bambang Dwi Hartono masih menjadi pasangan cawali-cawawali yang diunggulkan menurut hasil survei Jurusan Statistika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Tingkat elektabilitas duet yang diusung PDIP itu juga masih bersaing tipis dengan duet Arif Afandi-Adies Kadir.
Namun, jika dibandingkan dengan survei terdahulu, selisih kedua pasangan itu makin membesar. Menurut survei yang diadakan pada 5-7 Mei, Risma-Bambang meraih 30,1 persen dan Arif-Adies memperoleh 28,5 persen. Itu berarti, keduanya hanya selisih 1,6 persen. Kini, sesuai hasil survei yang diadakan pada 19-22 Mei, Risma-Bambang meraih 44,3 persen, sedangkan Arif-Adies menjadi runner-up dengan 41,2 persen. Itu berarti, selisih keduanya sekarang menjadi 3,1 persen.
Meski demikian, tim survei ITS belum berani menyimpulkan siapa yang bakal memenangi pilwali. ''Margin error-nya 3,5 persen. Lebih tinggi daripada selisih yang ada. Jadi, hasilnya masih inkonklusif (belum bisa dipastikan siapa yang menang, Red),'' ujar Ketua Tim Mutu Jurusan Statistika ITS Lucia Aridinanti.
Survei tersebut mengungkap sejumlah hal baru. Misalnya, muncul kata emansipasi wanita dalam daftar alasan responden memilih Tri Rismaharini. ''Sentimen gender yang berbunyi perempuan pilih perempuan mulai muncul. Tapi, itu bukan faktor dominan,'' kata Lucia. Selain itu, responden yang memfavoritkan Partai Demokrat ternyata juga menjadi pemilih Risma-Bambang yang cukup signifikan. Padahal, pasangan tersebut diusung PDIP.
Hasil survei juga menyebutkan alasan memilih Risma-Bambang dan Arif-Adies. Ada tiga alasan utama yang membuat responden memilih mereka.
Untuk pasangan Arif-Adies, tiga hal utama tersebut adalah memiliki karisma, agama (religius), dan cara berpromosi kepada masyarakat yang pintar. Lebih pada penampakan fisik dan pandai berkomunikasi. ''Banyak pemilih Arif yang menyebutkan alasannya adalah Arif terlihat ganteng, baik, santun, tersenyum. Hal-hal yang justru tak ada kaitan dengan program kerja. Bisa jadi itu disebabkan pandainya tim kreatif mereka mengemas pasangan tersebut dalam bingkai gambar,'' papar Lucia.
Sementara itu, pasangan Risma-Bambang dipilih karena tiga alasan utama. Yang pertama adalah pengalaman memimpin. ''Ini juga terkait hasil. Yang paling mencolok adalah taman. Kami temui di lapangan, bicara taman itu sama dengan bicara Bu Risma,'' tuturnya. Yang kedua adalah kepedulian pada lingkungan. Terakhir, kepedulian pada kesehatan.
Menurut pengamat politik Unair Airlangga Pribadi, hasil survei itu menunjukkan bahwa masyarakat masih mudah terpengaruh politik pencitraan. ''Artinya, berkarisma itu adalah sesuatu yang sangat sulit diukur, sama dengan religiusitas,'' tuturnya.
Airlangga mengingatkan masyarakat bahwa yang paling penting dalam memilih cawali adalah program kerja dan rencana penataan kota di masa depan. ''Bukan semata-mata pada citra saja,'' imbuhnya
Home
pilkada surabaya
Hasil survei Versi ITS, Risma Masih Unggul di Pilwali Surabaya
Post a Comment
Silahkan Anda Komentari Tulisan di blog ini, Maaf Tidak Untuk berpromosi atau dianggap spam