Berita Lampung Kenaikan Harga Elpiji 12 Kg Tinggal Tunggu Waktu ; Usulan PT Pertamina untuk menaikkan harga jual elpiji 12 kg ke tingkat harga keekonomian bisa dilakukan untuk menghindarkan kerugian yang semakin banyak. Dengan kewajiban membayar deviden hingga Rp25 triliun, Pertamina akan kesulitan memenuhinya apabila dalam operasional bisnis masih merugi.
Namun penaikkan ini harus memperhitungkan waktu karena sulit untuk langsung menaikkan harga secara drastis di saat masyarakat juga harus berhadapan dengan kenaikan tariff dasar listrik (TDL).
"Pertamina memang perlu memikirkan waktu yang tepat untuk menaikan ini harga elpiji 12 kg. Kalau dilakukan sekaligus, akan ada resistensi dari masyarakat karena tahun ini rencanaya ada juga kenaikan TDL. Kenaikan ini memang diperlukan supaya pada akhirnya bisnis elpiji non subisdi ini tidak terlalu merugikan Pertamina," ujar Direktur Eksekutif Reforminer Institute Pri Agung Rakhmanto, di Jakarta, Selasa (11/5).
Dengan kerugian yang dialami Pertamina dalam menjual elpiji 12kg dan tuntutan memberikan deviden kepada negera, imbuh Pri Agung, kenaikan harga ke tingkat keekonomian cukup bisa diterima.
"Namun tetap tidak bisa dilakukan sekaligus. Rentang harnaya terlalu jauh, akan terasa bagi masyarakat berat kalau sekaligus. Tidak bisa dihindarkan kalau harga elpiji 12 kg dinaikan, mengingat saat ini harga keekonomiannya sekitar Rp7.500 per kg, sementara harga jual masih Rp5.000-an," ujar Pri Agung.
Sebaliknya, anggota Komisi VII DPR Dewi Aryani Hilman mengingatkan Pertamina untuk tidak melakukan kenaikan tanpa persetujuan DPR.
"Kebijakan pemerintah ini sama dengan menghukum rakyat. Pemerintah mestinya memegang komitmennya ketika rakyat diminta beralih dari minyak ke gas. Tapi setelah mereka benar-benar menggunakan gas sekarang justru disiksa. Saya melihatnya seperti itu, harga gas dimain-mainkan hingga rakyat menderita," tegasnya.
Seperti halnya rencana kenaikan TDL, pemerintah tidak bisa menerapkan kebijakan sepihak yang menyangkut kebutuhan masyarakat luas. "Tidak bisa karena dianggap bukan barang bersubsidi, elpiji 12 kg dinaikkan sesuka hati, Beban rakyat makin bertambah berat. Hidup rakyat makin sulit, karena itu demi mereka, saya tidak setuju kalau gas dan TDL naik saat ini. Belum waktunya," katanya.
Sebelumnya Deputi Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya mengatakan Pertamina merencanakan menaikan harga LPG 12kg, mendekati harga keekonomiannya.
Harga keekonomian saat ini berada dikisaran Rp8.508 per kilogram berdasarkan harga patokan Saudi Aramco US$718 per ton dan kurs Rp9.074 per US$. Sementara harga jual masih berada dikisaran Rp5.850 per kg.
Sebelumnya, usulan kenaikan harga secara berkala Rp100 per kg per bulan hanya berjalan sekali karena pemerintah menghentikannya pada pertengahan 2009 sillam.
"Pertamina sudah mengajukan usulan ke Kementerian ESDM. Dalam perencanaan Pertamina LPG 12kg akan dinaikan secara serempak, tidak lagi dinaikan secara berkala," ujar Hanung, Senin (10/5) lalu.
Saat dikonfirmasi, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Evita Herawati Legowo, menyatakan belum menerima usulan kenaikan harga tersebut. "Saya belum terima usulannya. Mungkin langsung ke Menteri ESDM. Nanti saya cek dulu," ujar Evita.
Sesungguhnya, bila mengacu kepada patokan harga gas Saudi Aramco saat ini, harga keekonomian elpiji sudah jauh di atas harga jual. Data terbaru harga jual gas Aramco menunjukkan harga gas bahan baku elpiji untuk jenis propane berada di kisaran US$725 per ton, sementara harga butana mencapai US$715 per ton. Dengan komposisi elpiji yang diproduksi Pertamina 60% propane dan 40% butane, maka harga bahan baku elpiji mencapai US$721 per ton. Bila dikalikan dengan biaya produksi dan pengangkutan yang disebut delta di angka 0,45 maka harga jual keekonomian elpiji bisa berada di kisaran Rp9.722 per kilogram atau mencapai Rp116.000 per tabung 12 kg.http://www.mediaindonesia.com/read/2010/05/11/142223/21/2/Kenaikan-Harga-Elpiji-12-Kg-Tinggal-Tunggu-Waktu
Post a Comment
Silahkan Anda Komentari Tulisan di blog ini, Maaf Tidak Untuk berpromosi atau dianggap spam