Berita Lampung Ciri-ciri dan Sketsa Wajah Pemerkosaan Berantai di Bali ; Ciri-ciri pemerkosa berantai di Denpasar, Bali, sudah diketahui. Pelaku pun dijamin tak bakal bisa keluar dari Pulua Dewata. Demikian dikatakan Kepala Kepolisian Kota Besar Denpasar Komisaris Besar Polisi Alit Widana, Sabtu (17/4). "Pelaku akan ditangkap dalam waktu dekat. Kita mengharapkan agar seluruh warga tetap waspada untuk mengawasi anak-anak terutama anak-anak di bawah umur yang akan dan hendak pulang sekolah," ujar Alit.
Sketsa wajah pelaku sudah disebar. Menurut Alit Widana, munculnya sketsa berdasarkan keterangan lima korban. Para korban rata-rata mengenali atau identik dengan orang yang mengajak mereka pergi.Terkait dengan lokasi di sekitar Blue Eyes, Suwung dan PLN yang dijadikan tempat eksekusi, Alit memastikan, belum tentu tempat itu saja yang dijadikan TKP oleh pelaku.
"Melihat tiga TKP tersebut kami analisa pelaku mengeksekusi korban dengan berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain," ulas Alit. Sementara itu, Polda Bali kaget dengan munculnya korban baru. Korban terakhir adalah Vn, 7, murid Sekolah Dasar Negeri 10 Sumertha. Pasalnya kasus ini tidak masuk dalam laporan polisi.
Seperti diketahui, Polda hanya memiliki catatan terhadap enam korban Yakni Jh, 10; Cm, 7; Kr, 10; As, 9; Ds, 13 dan Ul, 8. "Ternyata ada korban baru lagi, kami baru dengar," ujar Kabid Humas Polda Bali Kombes Gde Sugianyar
Kepolisian Sebar Sketsa Wajah Pemerkosa Berantai di Bali
Kepolisian Kota Besar Denpasar, Bali, Jumat (16/4/2010) pagi, mulai menyebarkan sketsa wajah orang yang diduga sebagai penculik dan pemerkosa anak secara berantai dalam rentang waktu tiga bulan terakhir di sejumlah wilayah kota, dengan korban lima bocah perempuan berusia 9-12 tahun.
Jumat pagi, ratusan orangtua mendesak polisi agar segera menangkap pemerkosa. Para orangtua juga mendesak semua lembaga terkait dengan perlindungan anak, seperti Gubernur Bali, dinas pendidikan, sekolah, desa adat, dan pemerintah kota/kabupaten, agar lebih peduli terhadap keselamatan anak. Tuntutan para orangtua diwujudkan dalam pembubuhan tanda tangan mereka pada lembaran-lembaran kertas dan sehelai kain putih panjang yang akan diserahkan kepada polisi dan Gubernur Bali.
Penyebaran sketsa pelaku dipimpin Kepala Kepolisian Kota Besar Denpasar Komisaris Besar Alit Widana. Selain ditempelkan di beberapa sekolah, ratusan fotokopi gambar sketsa ditempelkan di tempat umum, mulai dari pertokoan hingga balai banjar. Polisi berharap warga segera melapor ke pos polisi terdekat apabila melihat sosok yang sesuai dengan sketsa. ”Sketsa wajah ini dihasilkan berdasarkan keterangan para saksi dan korban,” kata Widana.
Bersama sketsa wajah, Kepolisian Kota Besar Denpasar juga merilis ciri-ciri pelaku, yakni usia pelaku 25-35 tahun, tinggi badan 165 sentimeter, potongan rambut pendek sekitar 5 sentimeter, biasa menggunakan motor Yamaha Jupiter merah, helm hitam merah, serta kerap berjaket hitam. Adapun ciri fisik khusus, pada wajah pelaku terdapat codet atau bekas luka di sisi kanan hidungnya. Polisi menambahkan, pelaku diduga warga negara Indonesia.
Menurut polisi, empat kasus pertama terjadi berturut-turut di kawasan Monang-Maning, Denpasar Barat. Tiga kasus terjadi pada Februari 2010. Korbannya berusia 9, 10, dan 12 tahun. Kasus keempat terjadi pada akhir Maret 2010, dengan korban berusia 9 tahun. Kasus kelima terjadi di Sanur, Denpasar, 12 April 2010, menimpa bocah berusia 9 tahun.
sumber :
metrotvnews.com
Kompas.com
Post a Comment
Silahkan Anda Komentari Tulisan di blog ini, Maaf Tidak Untuk berpromosi atau dianggap spam