Selamat datang di Berita Lampung Online

Bencana Banjir Di Lampung

Friday, February 19, 20100 komentar

Bencana Banjir Di Lampung, Banjir dan longsor akibat hujan deras terus mengancam. Kemarin, jalan utama Lampung Barat--Provinsi Sumatera Selatan putus total, jembatan ambruk di Tanggamus, dan bukit longsor di Lampung Selatan.

Jalan utama Lampung Barat (Lambar)--Sumatera Selatan (Sumsel) itu terputus akibat longsor di Pemangku Bandarbaru, Pekon Buay Nyerupa, Kecamatan Sukau, Lampung Barat. Arus lalu lintas untuk sementara dialihkan melalui jalan sempit, yang hanya cukup dilewati satu kendaraan, di seputar kantor kecamatan setempat.

Longsor mulai terjadi sejak Selasa (16-2) lalu. Saat itu, longsor baru terjadi di tepi jalan. Namun, karena hujan terus turun, longsor membesar. Kamis sore (18-2), sekitar pukul 17.00, jalur tersebut ditutup karena tak bisa lagi dilalui kendaraan roda empat.

Camat Sukau, Jaimin, mengatakan penyebab longsor itu adalah curah hujan yang tinggi dan tak berfungsinya saluran drainase. Untuk mengantisipasi kemacetan, aparat mengalihkan arus lalu lintas melalui jalan alternatif. "Meski jalan itu kecil, minimal bisa menghindari kemacetan total," ujar Jaimin.

Sementara itu, Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum (PU) Lampung Barat S. Hendriato menjelaskan pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak PU Bina Marga Provinsi Lampung. "Pihak PU Provinsi sudah menurunkan pihak rekanan untuk menanggulangi kejadian ini," kata dia. Kemarin sore, petugas dan rekanan sudah ke lokasi.

Di Lampung Selatan, hujan deras selama tiga jam mulai pukul 18.00--21.00, Kamis (18-2), melongsorkan kawasan perbukitan di pesisir Pantai Blebu, Desa Totoharjo, Kecamatan Bakauheni.

Akibatnya, tujuh rumah tertimbun material longsoran. Satu di antaranya ambrol tertimpa longsoran berupa pasir, tanah, dan bebatuan yaitu milik Kuswandi. Sedangkan enam lainnya hanya kemasukan material longsoran, yaitu rumah warga Pe'i, Seram, Ali, Takim, Rois, dan Yanto. "Yang paling parah rumah Kuswadi. Dapurnya rusah parah," kata Kepala Desa Totoharjo, Imam Bukhori, Jumat (19-2).

Kemarin subuh, banjir di Pekon Babakan, Kecamatan Pugung, Tanggamus, menyebabkan jembatan yang menghubungkan Kecamatan Pugung dengan Kecamatan Pardasuka, Kabupaten Pringsewu, terputus.

Jembataan berukuran 12 x 2,5 meter yang melintasi Way Manak itu ambruk karena tiang penyangga bagian tengah bangunan miring akibat terjangan air bah saat hujan deras.

Jembatan yang dibangun dari dana RISPNPM dan baru diserahterimakan kepada masyarakat tersebut kini tidak dapat difungsikan. Padahal, keberadaan jembatan itu sangat vital mengingat bukan hanya warga Pekon Babakan saja yang menggunakan, melainkan juga warga daerah lain.

Berkaitan dengan kondisi akhir-akhir ini, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini cuaca buruk di berbagai daerah akan terjadi pada 19--22 Februari.

Berdasarkan data dari BMKG, kemarin, sejumlah wilayah berpotensi diterpa hujan lebat disertai petir dan angin kencang. Berbagai wilayah yang diperkirakan akan terkena cuaca demikian, antara lain pesisir barat Sumatera, Sumatra bagian selatan, serta Kalimantan bagian timur dan selatan.

Korban Banjir di Padang cermin

Sementara itu, puluhan keluarga korban banjir bandang di Kecamatan Padangcermin, Kabupaten Pesawaran, mulai terserang penyakit. Mereka juga masih kebingungan mencari tempat tinggal atau memperbaiki rumahnya yang rusak.

Banjir bandang yang menimpa Dusun Bantar, Desa Padangcermin, Kecamatan Padangcermin, Kamis dini hari, menyebabkan 19 rumah rata dengan tanah dan 24 rusak berat. Pemkab memberikan bantuan Rp5 juta untuk rumah yang rata dengan tanah dan Rp2,5 juta untuk rumah yang rusak berat.

Namun, warga belum bisa berbuat apa-apa dengan bantuan itu. "Uang segitu cukup untuk apa. Sekarang semua harga material sangat mahal," ujar seorang warga.

Kemarin, sejumlah warga mengaku mulai dijangkiti gatal-gatal, pusing, dan demam. "Anak saya mulai sakit-sakitan karena malaria, setelah banjir nyamuk begitu banyak karena sampah masih menumpuk," ujar Komariah.

Warga juga kesulitan memenuhi kebutuhan pangan. Beberapa warga mengaku sejak Kamis (18-2) sore belum mendapatkan bantuan makanan. "Kami terpaksa mengambil mi instan di posko bantuan dengan memaksa. Kalau tidak begitu, kami dan anak-anak tidak bisa makan," kata seorang korban banjir.

Namun, menurut Asisten II Pemkab Pesawaran Zailani Bura, yang menjadi koordinator penanggulangan bencana Kabupaten Pesawaran, distribusi sudah dilakukan sejak banjir bandang terjadi.

Kemarin, kegiatan perbaikan infrastruktur mulai dilakukan. Tiga ekskavator dikerahkan untuk memperbaiki jalan utama Padangcermin yang putus, memperbaiki tanggul, dan membersihkan sampah.

Bantuan Rp50 Miliar

Untuk membantu korban bencana, Pemerintah Provinsi Lampung menyiapkan anggaran Rp50 miliar. "Dana tersebut bersumber dari APBD Lampung 2010. Ya akan dihitung dulu berapa bantuan yang diberikan untuk satu keluarga," kata Gubernur Lampung Sjachroedin Z.P. saat ditemui di acara peletakan batu pertama pembangunan gedung Bank Indonesia (BI) Bandar Lampung, Jumat (19-2).

Gubernur pun memastikan Pemprov melalui Dinas Sosial segera memberikan bantuan seperti beras, mi instan, dan pakaian yang layak kepada para korban yang mengungsi dari tempat tinggal mereka akibat banjir.

Selain itu, Gubernur menginstruksikan masing-masing bupati/wali kota yang wilayahnya terendam banjir untuk berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Provinsi dan Dinas Sosial menentukan jenis bantuan yang diberikan.

"Saya tidak ingin bantuan jadi tumpang tindih dan tidak efektif. Kalau kabupaten sudah membantu mendirikan rumah yang rusak ya segera diinformasikan agar Pemprov bisa memberi bantuan yang lain," kata Sjachroedin.

Ia juga meminta instansi terkait seperti Dinas Pekerjaan Umum (PU), Bappeda, Dinas Kehutanan, dan lainnya untuk menelusuri sumber bencana. Hal ini, menurut Gubernur, harus dilakukan agar banjir tidak terus terulang setiap tahunnya.

Sjachroedin juga meminta Dinas Kehutanan segera mengatasi penggundulan hutan karena bisa saja banjir terjadi akibat berkurangnya resapan air. Selain itu, masyarakat diminta tidak membuang sampah di sungai
Share this article :

Post a Comment

Silahkan Anda Komentari Tulisan di blog ini, Maaf Tidak Untuk berpromosi atau dianggap spam

 
Copyright © 2011. Berita Lampung - All Rights Reserved
Template Created by Pakar Lampung Proudly powered by Blogger