Pelajar SMP Disiksa Oknum Polsek, Oknum Polsek Bandar Pulau, Polres Asahan, FS, diadukan ke Bidang Profesi dan Pengamanan (Bid Propam) Polda Sumut, Senin (25/1). Pasalnya, FS diduga telah ‘menyiksa’ (menganiaya-red), tiga pelajar di Desa Bengkol, Bandar Pulau, Asahan pada 13 Januari lalu.
“Sampai sekarang, anak saya belum bisa jalan. Dari telinganya juga sempat keluar darah akibat dipukuli oknum polisi itu (FS),” kata Aminar boru Panjaitan (46), warga Lobu Jior, Kecamatan Meranti Timur, Pintu Pokan, Kabupaten Toba Samosir (Tobasa) kepada wartawan di Mapolda Sumut, kemarin.
Aminar boru Panjaitan adalah ibu dari seorang korban penyiksaan tersebut, yakni Prima Saritua (15), pelajar kelas II SMP. Boru Panjaitan datang ke Mapolda Sumut didampingi tetangganya Listiana boru Siagian (65), yang juga ibu dari seorang korban penyiksaan oknum FS, atas nama Sahdon Siahaan pelajar kelas I SMA.
Sambil menangis kedua ibu rumah tangga tersebut menuturkan, pada 13 Januari tersebut kedua anak mereka bersama seorang korban lainnya, Boby Manalu pelajar kelas I SMA tengah duduk sambil makan pisang goreng di tempat kejadian perkara (TKP).
Tiba-tiba, mereka didatangi FS kemudian digelandang ke Polsek Bandar Pulau. Ketiga pelajar tersebut dituduh telah melakukan pencurian terhadap barang berharga milik warga seperti, laptop, telepon genggam (HP) dan perhiasan emas (cincin).
Tuduhan itu dibantah ketiga pelajar tersebut, karena memang tidak pernah melakukan. Selain itu, dari mereka juga tidak ditemukan barang bukti. Namun, mereka dipukuli agar mau mengakui telah melakukan aksi pencurian tersebut. Bahkan pemukulan tersebut dilakukan menggunakan benda tumpul, gagang sapu.
“Anak kami dibawanya (FS) aja, padahal nggak ada barang buktinya. Mereka dipukuli pakai gagang sapu dipaksa mengaku telah mencuri barang-barang itu,” tutur boru Panjaitan.
Memanggapi laporan polisi (LP) No pol : STPL/19/I/2010/Propam atas nama Sahdon Siahaan tersebut, seksi pelayanan pengaduan (Yanduan) Bid Propam Polda Sumut, AKP Syamsinar meminta agar boru Panjaitan dan boru Siagian membawa anak mereka ke RS Bhayangkara Jalan KH Wahid Hasyim Medan, guna divisum.
“Kami disarankan membawa anak kami ke rumah sakit Brimob untuk divisum,” jelas boru Panjaitan. Sementara itu Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Baharuddin Djafar yang dikonfirmasi melalui saluran selular, membenarkan adanya laporan pengaduan penganiayaan tersebut.
“Ya saya baru dapat laporan tadi dari Propam. Tapi kita tunggu saja penyelidikannya. Bila memang terbukti, pasti ada tindakan,” pungkasnya singkat sumber
Post a Comment
Silahkan Anda Komentari Tulisan di blog ini, Maaf Tidak Untuk berpromosi atau dianggap spam