Aksi Brutal Polisi, Warga Didor Lalu Dibuang ke Sungai,tragedi Herman Sugito (44). Warga Jl. Veteran, Dusun III, Pasar VI, Desa Manunggal, Kec. Labuhan Deli, Kab. Deli Serdang, itu jadi korban kebrutalan 7 oknum mengaku Polri yang menggrebek rumahnya dengan dalih Herman memiliki narkoba. Tapi anehnya, tak ditemukan narkoba.
Peristiwa terjadi di pinggir Sungai Deli dekat rumahnya, Senin malam (30/11) lalu. Awalnya, Herman asyik bercerita dengan kawannya. Tiba-tiba Avanza silver BK 1734 UU menghampirinya. Enam pria tegap ke luar dari mobil itu, lalu mendatangi Herman. Ia tak menduga 6 pria yang belakangan dicurigai bertugas di Polsek Medan Helvetia itu mau membabak belurkannya.
Tak dinyana, tanpa basa-basi, sejumlah pria yang mengaku oknum polisi itu langsung menodongkan pistol. Saat Herman bertanya salahnya apa, pertanyaan itu malah dijawab dengan pukulan oleh salah seorang polisi hingga keningnya koyak akibat dihantam gagang pistol. Enam giginya pun rontok. Meski berusaha menyelamatkan diri, upaya Herman tak membuahkan hasil. Enam oknum itu malah tambah bengis menghakiminya.
''Setelah dipukuli, aku diangkat dan dicampakkan ke pinggir sungai (Deli). Untung aja aku tak kecebur ke sungai itu,''ujar Herman mengenang kebrutalan itu.
Warga sekitar yang melihat Herman dianiaya, mengurungkan niatnya memberi pertolongan. Lima kali suara letusan senjata api membuat mereka hanya dapat memandang peristiwa itu dari jarak lumayan jauh. Dua tembakan diarahkan ke atas, sedangkan 3 tembakan lagi diarahkan ke bawah. Aksi obral pelor 6 oknum itu kontan menjebolkan betis kiri Herman.
Info yang didapat Herman, 2 dari 6 oknum itu berinisial Mu dan Ar. Puas menyiksa, 6 oknum koboy itu pun pergi. Usai tak menemukan Narkoba, mereka meninggalkan Herman yang terkapar di tepi Sungai Deli.
Oleh warga, tubuh bongsor Herman segera dilarikan ke RS Sinar Husni, tak jauh dari situ. Namun karena peralatan medis di sana kurang memadai, Herman, dibawa ke RS Adam Malik. Di rumah sakit pemerintah itu, luka di kening Herman dijahit hingga 14 jahitan, begitu juga 6 giginya yang rontok serta luka tembak di kaki harus dibedah.
Tapi karena keterbatasan biaya, keluarga memilih membawa Herman pulang. Ia dirawat di rumah. Herman pulang ke rumahnya pada Jumat 4 Desember 2009. ''Aku tak tahu apa maksud kedatangan mereka, tiba-tiba saja mereka main pukul dan main tembak. Dua hape ku juga mereka ambil. Perbuatan mereka sudah sangat tidak manusiawi, udah memukul, menembak dan mengambil 2 hapeku. Apa ini yang dinamakan pengayom masyarakat,'' kesal Herman.
Berharap pihak penegak hukum dapat menegakkan keadilan dan menghukum para pelaku, keluarga Herman melaporkan penganiayaan itu ke Mapolresta KP3 Belawan tertanggal 21 Desember 2009.
''Waktu melapor, kami tidak tahu persis siapa para pelakunya. Tapi setelah kami selidiki, ternyata para pelaku adalah anggota dari Polsek Medan Helvetia. Setelah kami mengetahui para pelaku adalah anggota polisi, kami akan melaporkan peristiwa ini ke Poldasu. Kami berharap Kapoldasu bersedia menyelesaikan persoalan ini dan menindak bawahannya yang bertindak sesuka hati terhadap warga kecil,'' harap salah seorang kerabat Herman.
Hingga kemarin, Kapolres KP3 Belawan AKBP Endro Kiswanto SH mengaku masih menyelidiki laporan pengaduan Herman, Sumber Sumut Cyber
Post a Comment
Silahkan Anda Komentari Tulisan di blog ini, Maaf Tidak Untuk berpromosi atau dianggap spam