Berita Lampung hari ini -Inilah Pengertian Rizki menurut islam :Anggapan
bahwa rizki semata harta dan benda tidak lain hanyalah pandangan
orang-orang kafir yang hidup bergelimang dalam kejahiliyahan, kekafiran,
dan kebiadaban. Rizki dalam Islam, bukan semata harta dan benda. Apalagi, yang
semata-mata karena hasil usaha (kerja) manusia. Rizki dalam Islam
melingkupi semua apa yang ada dalam kehidupan manusia. Berupa waktu,
kesehatan, kesempatan, kecerdasan, istri, anak, orang tua, tetangga,
teman, lingkungan, hujan, tanaman, hewan piaraan dan masih banyak sekali
yang lainnya.
Itulah mengapa Allah mengingatkan manusia bahwa nikmat (rizki) Allah
terhadap manusia sungguh tidak akan pernah bisa dihitung. Sebab, Allah
telah menyediakan untuk umat manusia apa saja yang manusia perlukan pada
segala situasi dan kondisi.
وَآتَاكُم مِّن كُلِّ مَا سَأَلْتُمُوهُ وَإِن تَعُدُّواْ نِعْمَتَ اللّهِ لاَ تُحْصُوهَا إِنَّ الإِنسَانَ لَظَلُومٌ كَفَّارٌ
“Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dan segala apa
yang kamu mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah,
tidaklah dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat
zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah).” (QS: Ibrahim [14]: 34).
Allah memang memberikan rizki kepada semua makhluk-Nya, tetapi tidak
semua mendapatkan rizki yang mulia dari-Nya. Lantas, siapa sajakah
mereka itu?
“Maka orang-orang yang beriman dan beramal shaleh, bagi mereka ampunan dan rizki yang mulia” (QS. 22 : 50).
Terhadap ayat tersebut, Ibn Katsir mengutip pernyataan Muhammad bin
Ka’ab al-Qurazhi. “Apabila engkau mendengar firman Allah Ta’ala (wa
rizqun karim) ‘Dan rizki yang mulia,’ maka rizki yang mulia itu adalah
surga.
Dengan demikian, maka sebaik-baik rizki adalah surga. Jadi, dalam
kehidupan dunia ini kita harus mengutamakan dua perkara penting, yakni
iman dan amal sholeh. Karena hanya keduanyalah yang dapat mengantarkan
setiap jiwa mendapatkan rizki yang mulia.
Sangat tidak patut bahkan sangat tercela bila ada seorang Muslim
merasa terhina hanya karena kurang harta. Apalagi kalau sampai berani
mengambil keputusan tidak benar dalam hidupnya karena alasan kemiskinan.
Sebab, rizki yang paling mulia adalah surga, bukan harta atau benda.
Itulah mengapa, para Nabi dan Rasul tidak pernah berbangga dengan
harta dan benda. Bahkan para Nabi dan Rasul itu lebih memilih hidup
susah demi rizki yang mulia di sisi-Nya. Namun demikian, Islam tidak
mengharamkan umatnya kaya raya. Karena kekayaan yang disertai iman juga
bisa mengantarkan seseorang pada derajat yang mulia di sisi-Nya.
Untuk mendapatkan Berita update hari ini kunjungi Berita Lampung
Post a Comment
Silahkan Anda Komentari Tulisan di blog ini, Maaf Tidak Untuk berpromosi atau dianggap spam