Selamat datang di Berita Lampung Online

Teroris Siap Menyerahkan Diri Asal Tak "Disakiti"

Saturday, March 27, 20100 komentar

Teroris Siap Menyerahkan Diri Asal Tak Disakiti, Para tersangka teroris yang masih dalam kejaran aparat kepolisian di Provinsi Aceh, mengaku siap menyerahkan diri asal mereka tidak disakiti saat dalam tahanan. "Mereka mengaku kepada saya akan menyerahkan diri namun jangan sampai disakiti saat dalam tahanan ," kata Ketua Front Pembela Islam (FPI) wilayah Aceh, Tgk Yusuf Al-Qardhawi Al-Asyi, saat dihubungi ANTARA dari Banda Aceh, Sabtu (27/3).

Syarat lainnya diharapkan para tersangka yang siap menyerahkan diri, Yusuf menjelaskan adalah mereka tidak ditahan di luar Provinsi Aceh. "Para tersangka teroris yang tidak menjelaskan keberadaan mereka kepada saya juga berharap agar polisi memberi akses bagi keluarga saat mereka dalam tahanan," katanya menjelaskan.

Jika permohonan itu dipenuhi oleh aparat kepolisian, maka para tersangka teroris tersebut menyatakan siap menyerahkan diri karena mereka mengaku "salah jalan", ujar Yusuf. FPI Aceh, tambahnya, siap menjadi fasilitator antara para tersangka teroris dengan pihak kepolisian, dengan harapan semua masalah bisa selesai.

"Meski tersangka teroris itu bukan anggota FPI, saya pribadi siap menjadi fasilitator penyerahan diri mereka kepada polisi.Namun saya juga akan minta agar mereka (teroris) tersebut menyerahkan seluruh senjatanya kepada Polri," kata dia. Bahkan, FPI juga siap membantu memberikan pembelaan jika mereka disidangkan di pengadilan di Aceh.

"Jika menyerah secara baik-baik itu maka kami siap memberikan pembelaan bagi mereka di dalam persidangan. Kami sudah mengontak Munarman SH (tim pembela FPI)," ujar Yusuf. Ia juga mengaku yang belum mau menyerah karena khawatir akan disakiti oleh aparat kepolisian saat dalam proses penahanan.

Dipihak lain, Ketua FPI mengaku warga Aceh yang kini diklaim aparat terlibat dalam jaringan teroris itu adalah mereka yang pernah dibekali pelatihan di Pulau Jawa. Memang, jelasnya, sekitar Pebruari 2009, ada sembilan orang dari FPI ikut pelatihan di Pulau Jawa. Pelatihan itu sendiri bertujuan untuk pembelaan "saudara se iman" di Palestina. "Saya sendiri ikut pelatihan itu. Tapi, setelah kami menyadari bahwa tujuannya sudah lain dan menyimpang, maka kami langsung kembali ke Aceh. Enam orang tinggal, tapi dari enam orang itu tidak semuanya terpengaruh dengan jaringan radikal tersebut," kata dia.

Sementara itu, aparat kepolisian jajaran Polda Aceh yang diperkuat Detasemen khusus (Densus 88) antiteror, hingga kini masih memburu sejumlah orang yang diduga kuat sebagai kelompok teroris di Aceh
Share this article :

Post a Comment

Silahkan Anda Komentari Tulisan di blog ini, Maaf Tidak Untuk berpromosi atau dianggap spam

 
Copyright © 2011. Berita Lampung - All Rights Reserved
Template Created by Pakar Lampung Proudly powered by Blogger