Berita lampung, Google dan Yahoo Tolak Sensor Australia , Raksasa internet Google dan Yahoo memprotes rencana pemerintah Australia yang akan mengeluarkan kebijakan sensor terhadap materi yang dimuat di dunia maya. Keduanya menilai aturan itu sebagai kesewenangan yang bakal membatasi akses masyarakat kepada informasi legal.Protes kedua perusahaan tersebut dikirimkan ke Departemen Komunikasi bersama 174 komentar keberatan dari masyarakat kemarin (24/3). Pernyataan tersebut dikeluarkan setelah Google mengeluarkan keputusan penting untuk memindahkan halaman mesin pencari datanya dari Tiongkok ke Hong Kong, juga karena kebijakan sensor.
Lucinda Barlow dari Google Australia menyebut peraturan blocking internet di Australia dan Tiongkok seperti perbandingan "apel dan jeruk". Namun dia prihatin dengan peraturan versi Australian yang menitikberatkan pada sifat keharusan dan razia-nya.
Seperti dilansir Associated Press, Menteri Komunikasi Australia Stephen Conroy menyatakan penyaringan materi internet akan meliputi muatan yang berisi pornografi anak, kekerasan seksual, dan cara penggunaan obat-obatan terlarang. Daftar situs yang dilarang akan diperbarui secara berkala berdasarkan keluhan dari masyarakat.
Jika sudah diundangkan, sistem sensor ini akan menjadikan Australia sebagai negara demokrasi terketat dalam memberlakukan peraturan pembatasan internet. Bahkan usulan UU pembatasan ini telah masuk dalam daftar "musuh internet" yang dikeluarkan organisasi wartawan internasional, Reporters Without Border, tahun ini.
"Keprihatinan awal kami adalah terlalu luasnya cakupan materi yang akan dibatasi," tulis Google dalam pernyataan resminya. Perusahaan tersebut juga mengkhawatirkan pemyaringan data oleh otoritas setempat akan memperlambat akses pencarian data (browsing).
Google menyatakan telah mempunyai sistem penyaring sendiri untuk menangkal muatan berisi pornografi anak-anak. "Beberapa pembatasan, seperti pornografi anak-anak, tentu saja kami punya. Tidak ada satupun orang Australia yang ingin muatan itu ada dan kami sepakat," jelas Google. Namun pembatasan terhadap ISP (internet service provider) dengan cakupan terlalu luas akan memunculkan pertanyaan mendasar tentang pengekangan terhadap akses informasi.
Barlow kepada Australian Broadcasting Corp. mengatakan usulan pembatasan itu bisa berbuntut pada pelarangan akses terhadap materi yang dianggap kontroversial terkait politik dan sosial. Seperti yang pernah terjadi di Kanada dan Jerman tentang pelarangan pornografi anak dan di Itali, tentang pemblokiran situs perjudian.
Yahoo juga menyatakan hal yang sama. Penyaringan materi sensitive itu, secara otomatis akan memblokir akses informasi seperti forum diskusi tentang euthanasia (suntik mati) atau forum lain seperti forum gay dan lesbian yang mendiskusikan tentang pengalaman seksual seseorang. "Ada banyak nilai-nilai besar dalam muatan seperti itu yang bisa memancing diskusi dan menampilkan pendapat-pendapat orang di seluruh dunia," ujar Yahoo


Post a Comment
Silahkan Anda Komentari Tulisan di blog ini, Maaf Tidak Untuk berpromosi atau dianggap spam