Hal itu disampaikan Duta Besar Mesir yang pernah bertugas di Jakarta Ezzat Saad pada perayaan hari jadi ke-40 Lembaga Persahabatan Mesir-Indonesia (LPMI) di Kairo.
Menurut Saad, presiden Soekarno dulu memberikan bibit mangga khas Indonesia langsung kepada presiden Nasser dalam suatu pertemuan di Kairo.
"Mangga tersebut kini di Mesir dikenal dengan Mangga Sukarno," jelas Saad, seperti disampaikan Sekretaris III Ali Andika Wardhana dalam keterangan persnya kepada detikcom, Sabtu (23/4/2011).
Lanjut Saad, Indonesia merupakan negara sangat penting dan strategis bagi Mesir. Alasannya, karena Indonesia merupakan negara muslim terbesar di dunia, Indonesia juga merupakan negara terkemuka di ASEAN, serta memainkan peranan penting di berbagai organisasi internasional lainnya.
Wujud perkembangan kerjasama tersebut saat ini juga direfleksikan dalam hubungan ekonomi dan perdagangan yang kuat antara kedua negara.
Dikatakan, hubungan Mesir-Indonesia akan terus dapat dikembangkan oleh LPMI. Di usia ke-40, lembaga ini akan semakin memiliki peranan memajukan kerjasama kedua negara demokratis dengan penduduk muslim besar di dunia tersebut.
Sementara itu mantan Menteri Wakaf Dr. Mohamed El Ahmady Abou El Nour juga mengamini apa yang disampaikan oleh Dubes Ezzat Saad dengan mengemukakan bahwa Indonesia sangat dekat di hati rakyat Mesir.
"Oleh karenanya kedua bangsa memiliki modal besar untuk mewujudkan kemitraan lebih kuat di masa mendatang," demikian El Nour.
Tentang Mangga Mesir :
Sungai Nil memegang peranan sangat penting bagi Negara Mesir karena menjadi satu-satunya sumber air terbesar di Mesir.. Daerah di tepi sungai Nil menjadi lahan pertanian yang subur. Bayangkan lahan subur di Mesir hanya sekitar 6% dari luas wilayah Mesir, sementara 94% wilayah adalah padang pasir yang gersang. Namun dari lahan subur yang 6% itu Mesir menjadi Negara pengekspor Utama buah-buahan dan hasil pertanian di Afrika dan sebagian Eropa Selatan.
Gurun Sahara di sepanjang jalan dari Cairo menuju Alexandria disulap menjadi area perkebunan dan pertanian. Mulai dari buah jeruk, mangga, anggur, semangka, kacang panjang dan lain-lain di tanam di gurun Sahara ini. Berkat kepandaiannya mengolah tanah dan membuat system pengairan dari Sungai Nil, mereka dapat menumbuhkembangkan buah-buahan dan produk pertanian lainnya dengan subur di atas padang pasir yang gersang.
Bila kita berjalan-jalan mengelilingi kota Cairo dan melewati pasar (buah-buahan), akan banyak terlihat buah mangga yang digantung di depan toko-toko. Buah ini menjadi buah kebanggaan masyarakat Mesir dan menjadi andalan ekspor buah-buahan dari Mesir. Mangga yang menjadi andalan tersebut adalah Mangga Gulak dan Mangga Sukari. Tahukah anda bahwa yang membawa bibit mangga ke Mesir adalah Presiden pertama kita Ir. Soekarno. Ya, beliau yang memberikan bibit-bibit mangga dari Indonesia untuk ditanam di Mesir. Mangga Gulak yang ada di Mesir adalah Mangga Golek di Indonesia yang karena masalah pengucapan lidah namanya sedikit berubah. Demikian juga Mangga Sukari, sebenarnya adalah mangga Arum Manis. Oleh karena rasanya yang manis seperti gula maka dinamakan Sukari (berasal dari kata “sugar”). Saat ini Mesir berhasil membudidayakan mangga Indonesia tersebut dan mengekspor ke berbagai negara termasuk ke Indonesia sendiri.
Post a Comment
Silahkan Anda Komentari Tulisan di blog ini, Maaf Tidak Untuk berpromosi atau dianggap spam