KPU Toraja Utara menolak menggunakan Quik Count

KPU Toraja Utara menolak menggunakan Quik Count : Komisi Pemilihan Umum (KPU) Toraja Utara menolak menggunakan penghitungan cepat atau Quick Count (QC) untuk pemungutan suara Pemilukada Toraja Utara, 11 November besok. Ketua KPU Toraja Utara, Johanis Banga Rombe, Selasa, 9 November mengatakan, KPU enggan menggunakan lembaga survei atau lembaga independen untuk melakukan penghitungan cepat hasil pemungutan suara dengan alasan quick count tidak memberi manfaat bagi KPU. Hasil perhitungan cepat tidak bisa dijadikan acuan atau dasar menetapkan perolehan suara para calon, sehingga percuma menggunakan quick count.

"Lagipula teknologi sekarang sudah canggih, sudah ada HP (handphone) dan sudah ada juga petugas kita di lapangan yang akan melaporkan hasil perhitungan di TPS," kata Johanis. Hasil Quik count Pilkada Toraja Utara dikhawatirkan menjadi pemicu konflik karena akan menimbulkan saling klaim antara pasangan calon, belum lagi mengingat anggaran yang dibutuhkan.

Tapi, KPU tidak mempersoalkan pasangan calon yang ingin melakukan perhitungan cepat.
Pasangan Kalatiku Paembonan-Alfrita Pasande (Kita) melalui koordinator media centre, Mesak, kepada wartawan mengatakan pihaknya tetap melakukan perhitungan cepat pada hari H nanti untuk mengetahui perolehan suara mereka.

"Tapi tempat dan lembaga yang akan digunakan masih rahasia," kata Mesak.
Pasangan Bride Allorante-Johanis O S Bari (Bijak) melalui koordinator tim medianya, Maryanto mengungkapkan pihaknya akan menggunakan saksi yang ada di TPS untuk melaporkan perolehan suara pasangan bijak dari masing-masing TPS.

"Tapi sulit mengetahui hasil pilkada di hari pencoblosan karena sejumlah kecamatan di Toraja Utara belum terjangkau jaringan komunikasi, sementara jarak dan medan jalan menuju ke tempat yang sudah ada jaringan komunikasinya juga cukup jauh," kata Maryanto.