Berita Lampung ; Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) I Partai Golkar yang berlangsung di Jakarta pada 18-20 Oktober 2010 akan dijadikan momentum dalam rangka merumuskan taktik dan strategi Partai Golkar sebagai pemenang pada Pemilu 2014.
"Target pemenangan pemilu itu bisa terwujud jika konsolidasi yang dilakukan berjalan sesuai dengan apa yang sudah digariskan partai. Sebab, jika dilihat dari hasil pilkada sepanjang 2010 saja, Partai Golkar sudah berhasil memenangi lima puluh persen lebih dari semua pilkada, baik pilkada gubernur, bupati maupun wali kota se-Indonesia," kata Ketua Panitia Penyelenggara Rapimnas I Partai Golkar dan HUT Ke-46 Partai Golkar Firman Soebagyo, di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Jumat (15/10).
Pelaksanaan Rapimnas I Partai Golkar bertema "Suara Golkar Suara Rakyat". Puncak dari rangkaian kegiatan Rapimnas I Partai Golkar ditandai dengan diselenggarakannya perayaan HUT ke-46 Partai Golkar pada 20 Oktober 2010.
Menurut Firman, panitia telah mengundang Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk memberikan sambutan pada puncak acara HUT ke-46 Partai Golkar.
Rapimnas dan HUT ke-46 Partai Golkar juga akan dihadiri seluruh Ketua DPP Partai Golkar dan Ketua DPD I Partai Golkar se-Indonesia maupun sesepuh dan para pinisepuh Partai Golkar. Diharapkan pula hadir mantan presiden dan wakil presiden, pimpinan partai politik nasional, para duta besar negara sahabat, dan perwakilan partai ASEAN plus.
Menurut Firman, dalam rapimnas, juga akan diundang lembaga survei yang memiliki kompetensi untuk memberikan paparan terhadap kondisi dan situasi politik nasional saat ini.
"Hasil survei tersebut nantinya menjadi bahan kajian Partai Golkar untuk mencermati situasi dan perkembangan politik yang ada. Dengan demikian, ke depan Partai Golkar akan dengan mudah melakukan langkah-langkah strategis dalam melaksanakan kebijakan dan program yang sudah digariskan partai," tuturnya.
Menurut Firman, kemenangan yang diraih Partai Golkar dalam pelaksanaan pilkada ini menjadi salah satu bahan evaluasi dan konsolidasi organisasi serta memperkukuh kaderisasi sebagai modal utama partai memenangi Pemilu 2014, baik pemilu legislatif maupun pemilihan presiden.
"Untuk target itu, Partai Golkar akan melakukan kajian secara komprehensif terhadap efektivitas sistem pemilihan langsung yang selama ini diterapkan dalam pilkada," katanya.
Fakta yang terjadi di lapangan, kata Firman, membuktikan bahwa sistem pelaksanaan pemilihan kepala daerah langsung tersebut dinilai sebagai pemborosan anggaran APBN/APBD bahkan berpotensi menimbulkan aksi anarkisme seperti yang terjadi selama ini.
Persoalannya, menurut Firman, apakah sistem pemilihan langsung yang selama ini berlangsung-sebagai cerminan dari proses demokratisasi dan legitimasi kepemimpinan-masih akan dipertahankan atau perlu dievaluasi dan disempurnakan sesuai budaya dan kultur politik Indonesia.
Post a Comment
Silahkan Anda Komentari Tulisan di blog ini, Maaf Tidak Untuk berpromosi atau dianggap spam