Selamat datang di Berita Lampung Online

Korban Letusan Gunung Merapi

Tuesday, October 26, 20100 komentar

Berita Lampung Korban Letusan Gunung Merapi 15 orang luka bakar : Data dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK), menyebutkan awan panas pertama terjadi pada pukul 17.02 dan lebih mengarah ke barat. Luncuran kedua terjadi pada pukul 17.19, 17.24, dan 17.34. Namun, pantauan luncuran-luncuran berikut itu tidak bisa terpantau karena terhalang kabut tebal dan diduga tersebar ke segala arah. Hingga pukul 18.33, awan panas terus meluncur dan alat seismograf di kantor BPPTK masih terus mencatat pergerakan awan panas.

BPPTK pun memerintahkan seluruh petugas di lima pos pemantau gunung Merapi untuk turun dan mengevakuasi diri pada pukul 18.05. Pada saat bersamaan, terdengar 3 kali letusan besar dari pos Jrakah dan Selo di Magelang.

Frekuensi guguran material Gunung Merapi semakin meningkat, bahkan pukul 18.05 WIB tercatat sudah terjadi tiga kali letusan disertai semburan awan panas. Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Surono mengatakan petugas menemukan 15 korban luka bakar akibat semburan awan panas Merapi. Korban itu dilarikan ke beberapa rumah sakit, diantaranya Panti Nugroho Pakem dan RS Sardjito Yogyakarta.

Dia menyebutkan jumlah guguran material pada 24 Oktober tercatat 194 kali, kemudian meningkat menjadi 454 kali sepanjang 25 Oktober, terakhi hingga pukul 06.00 WIB hari ini sebanyak 79 kali guguran.

Informasi Posko Utama Penanggulangan Bencana Gunung Merapi di Pakem, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyebutkan luncuran awan panas pertama terjadi sekitar pukul 17.02 WIB, kedua pada pukul 17.19, ketiga pukul 17.24 WIB, terakhir 17.34 WIB.

Korban Letusan Gunung Merapi ;

Bayi yang meninggal akibat hilangnya pernafasan yang tidak dapat diselamatkan karena gagal pernafasan saat di perjalanan. Kedua orang tersebut adalah tetangga Mbah Maridjan, sedangkan kabar Mbah Maridjan sendiri belum didapatkan.

Kebanyakan orang yang dirawat mengalami iritasi lokal akibat menghirup debu vulkanik itu, sehingga mengakibatkan seseorang sesak nafas mendadak. Para tenaga medis dan keperawatan terus aktif membantu para korban di RSUD
Share this article :

Post a Comment

Silahkan Anda Komentari Tulisan di blog ini, Maaf Tidak Untuk berpromosi atau dianggap spam

 
Copyright © 2011. Berita Lampung - All Rights Reserved
Template Created by Pakar Lampung Proudly powered by Blogger