Praktek Dugaan Money Politik Pilkada Wonogiri

Praktek Dugaan Money Politik Pilkada Wonogiri ; Dugaan money politics dan praktek kecurangan lainnya mewarnai pelaksaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) Wonogiri 2010, Kamis (16/9). Di Kecamatan Girimarto, tepatnya di Dusun Sunggingan, Desa Sidokarto, ada info dari warga Dusun Weru, desa setempat, Widodo (50), bahwa seseorang bernama Jamino, warga Sunggingan, telah memberikan uang Rp 30 ribu kepada empat orang pemilih di dusunnya.

Widodo, mengetahui hal itu dari tetangganya yang kebetulan berada di dekat rumah para pemilih yang diberikan uang. "Saya dapat informasi dari teman saya, kalau ada praktek money politics di dekat rumahnya. Setelah saya mendatangi empat orang yang menjadi sasaran money politics itu, keempatnya pun membenarkan. Yang dua mengaku diberikan Rabu (15/9) malam, sedangkan dua lainnya Kamis (16/9) pagi. Mereka disuruh memilih pasangan nomor satu," katanya Seperti di Kutip Berita Lampung dari Suara Merdeka CyberNews.

Namun demikian, Ketua Panwascam Girimarto, Budiono mengatakan, pihaknya tidak bisa menindaklanjuti dugaan money politics tersebut. Sebab, informasi yang diberikan oleh Widodo ke Panwas tidak cukup kuat. Selain tidak ada bukti berupa uang, Widodo juga tidak bisa menghadirkan saksi. “Laporan memang sudah masuk ke kami. Tapi tidak ada bukti yang kuat. Jadi, tidak bisa kami tindak lanjuti,” ucapnya.

Sementara itu, di wilayah Desa Kedungrejo, Kecamatan Nguntoronadi juga terjadi praktek kecurangan saat Pilkada berlangsung. Salah satu tim sukses pasangan cabup dan cawabup, mengajak sebagian pemilih di TPS 2 Dusun Melikan, Desa Kedungrejo agar mencoblos pasangan tertentu. Pemilih yang diajak kebanyakan adalah pemilih usia lanjut. Warga yang mengetahui hal itu, akhirnya melaporkannnya ke pihak Panwascam.