Pelantikan Bupati Lampung Timur Satono-Erwin Periode 2010-2015

Pelantikan Bupati Lampung Timur Satono-Erwin Periode 2010-2015 ; Seluruh anggota DPRD Lampung Timur hendaknya melepaskan diri dari egopolitik dan menghentikan persaingan antarparpol di legislatif sehingga lebih fokus dalam membangun Lamtim lima tahun ke depan. "Kompetisi politik sudah lewat. Nanti, lima tahun lagi, parpol berkompetisi lagi. Sekarang mari kita (legislatif dan eksekutif, red) duduk sama-sama, bekerja bersama, dan memikirkan pembangunan Lampung Timur ke depan," kata Gubernur Lampung Sjachroedin Z.P.

Sjachroedin menyampaikan hal itu pada rapat paripurna pelantikan pasangan Satono dan Erwin Arifin sebagai bupati dan wakil bupati Lamtim periode 2010—2015 di Gedung DPRD Lamtim, Kamis (2-9).

Satono-Erwin maju dalam Pilkada Lamtim 30 Juni 2010 melalui jalur perseorangan. Meraih suara mutlak 47,72% atau 237.251 suara, kemenangan calon independen dalam satu putaran ini merupakan sejarah baru pilkada di Lampung. Namun, di balik kemenangan itu, muncul kekhawatiran pemerintahannya bakal digoyang di legislatif.

Menurut Gubernur, untuk menjalankan semua program pembangunan di Lampung Timur, eksekutif tidak mungkin bekerja sendiri. Tanpa partisipasi dan dukungan legislatif, program apa pun tidak akan berjalan. "Maka itu, Dewan harus bekerja sama. Dewan sebagai wakil rakyat silakan memperjuangkan kebutuhan konstituen di daerah masing-masing untuk dituangkan dalam program APBD," kata dia.

Mengambil contoh yang terjadi antara Gubernur dan DPRD Lampung, selama dua tahun awal masa kepemimpinannya, Sjahroedin menyatakan ketidakharmonisan legislatif dan eksekutif hanya akan mengorbankan kepentingan rakyat. "Saya sudah mengalami itu. Jangan pernah meniru apa yang pernah saya alami, rakyat yang jadi korban."

Lima tahun sebuah pemerintahan bukanlah waktu yang panjang. Karena itu, kata Gubernur, legislatif dan eksekutif harus betul-betul memanfaatkan periode tersebut untuk menjalankan program yang bermanfaat bagi rakyat.

Di sisi lain Gubernur meminta pasangan Satono-Erwin agar selektif dalam membentuk "kabinet" pemerintahannya. Selain mempertimbangkan eselon dan kepangkatan, pejabat di satuan kerja masing-masing sebaiknya menetap di Lampung Timur sehingga mereka bisa maksimal bekerja dan lebih dekat dengan masyarakat