Semarang Dance Competition Bergoyang Menari Sajojo : Ratusan penari memadati halaman depan Taman Budaya Raden Saleh (TBRS), Minggu (1/8). Tua muda, lelaki perempuan, bergoyang menari Sajojo seiring irama musik yang rancak.
Para penari dari seantero Semarang itu berkumpul dalam acara bertajuk Semarang Dance Competition. Sebuah acara yang digagas Komite Tari Dewan Kesenian Semarang (DeKaSe) bekerjasama dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) serta Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Semarang.
Tak sekedar menari. Mereka pun berkompetisi menjadi yang terbaik. Puluhan piala untuk berbagai kategori disediakan panitia. Yakni Sajojo beregu SD, Sajojo Perorangan SD, Sajojo Beregu Umum dan Sajojo Perseorangan Umum. Selain itu, masih ada kategori untuk tari modern seperti Line Dance, Senam Aerobic dan Modern Dance Pelajar serta umum.
Ketua Umum DeKaSe, Marco Marnadi mengatakan Semarang Dance Competition reinkarnasi dari Dance on The Street yang telah vakum. Untuk lebih menggairahkan peserta, kali ini dipasang konsep Tari Sajojo.
"Kami ingin mengubah imaje bahwa tari tradisional itu kuno, dengan mencintai tari tradisional, anak-anak kita
akan terpupuk jiwa patriotismenya," katanya.
Sementara, Ketua Komite Tari DeKaSe, Kadartiastuty yang juga menjadi salah satu juri mengatakan pihaknya memberikan penilaian pada tiga kategori yakni teknik gerak, koreografi dan penampilan umum.
Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Semarang, Drs Bunyamin menambahkan, kompetisi Tari Sajojo mempunyai kelebihan selain memupuk kecintaan pada budaya tradisi. "Tari ini juga mengajak pelakunya untuk berolahraga sekaligus berkreasi," tandasnya.
Post a Comment
Silahkan Anda Komentari Tulisan di blog ini, Maaf Tidak Untuk berpromosi atau dianggap spam