Selamat datang di Berita Lampung Online

Polisi membantah aksi pengeroyokan jemaat HKBP Oleh FPI

Sunday, August 8, 20100 komentar

Polisi membantah aksi pengeroyokan jemaat HKBP Oleh FPI : Polisi membantah aksi pengeroyokan jemaat gereja Huria Kisten Batak Protestan (HKBP) dilakukan oleh massa Front Pembela Islam (FPI). Menurut Kepala bidang humas polda metro jaya Komisaris besar Boy Rafli Amar aksi pengeroyokan dilakukan oleh masyarakat dan forum umat islam. "Jadi ini dilakukan bukan oleh FPI," tegasnya kepada wartawan di Jalan Puyuh Raya, Bekasi, Ahad (8/8).

Boy berjanji akan menindak tegas pelaku pengeroyokan. "Kami akan proses jika ada laporan masuk. Jadi kami masih menunggu para korban untuk melapor, setelah itu akan kami proses."

Menurut Kapolres Metro Bekasi Imam Sugianti, pihaknya sudah berusaha memberikan perlindungan kepada para jemaat gereja HKBP yang akan melakukan kebaktian dan memberi himbauan untuk tidak mendekati lokasi yang diduduki massa. "Tapi mereka (jemaat) tetap memaksa masuk," katanya. Baca Kronologis Pengeroyokan Jemaat HKBP Oleh FPI Pondok Indah Timur Bekasi

Pertanan berlapis dari polisi nyatanya berhasil diterobos massa yang menolak keberadaan jemaat HKBP. "Tadi kami menurunkan 500 personel dari brimob, polda, dan juga polres," paparnya.

Meski polisi mengaku telah berusaha melakukan pengamanan namun, jemaat yang menjadi korban pengeroyokan massa tidak melihat tindakan perlindungan dari polisi saat kejadian.

Meryl Toruan, 22 tahun, salah satu korban mengatakan ia dipukul berkali-kali dari belakang oleh sekelompok orang beruntung, ia berhasil menyelamatkan diri atas bantuan pendeta yang menariknya dari pengeroyokan. "Di dekat saya ada polisi, tapi mereka gak melakukan apa-apa. Mereka semua diam," katanya.

Tak hanya Meryl, korban lainnya Rosdiana Batubara, 52 tahun, bahkan sempat meminta langsung kepada polisi untuk segera menangkap orang yang mengeroyoknya. "Saya dilempar pakai batu, dan kepala saya ditonjok. Saya sampai nangis-nangis teriak ke polisi 'tangkap pak tolong tangkap orang itu' tapi polisinya diam saja."

Kini, puluhan korban masih akan menunggu divisum dan rencananya mereka akan langsung ke Marrkas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri) untuk melaporkan kejadian ini.
Share this article :

Post a Comment

Silahkan Anda Komentari Tulisan di blog ini, Maaf Tidak Untuk berpromosi atau dianggap spam

 
Copyright © 2011. Berita Lampung - All Rights Reserved
Template Created by Pakar Lampung Proudly powered by Blogger