Kerusuhan suporter Arema Malang Perang Batu :Suasana panas pertandingan final Piala Indonesia bermula saat Kapolda Jawa Tengah Irjen Alex Bambang Riatmodjo menunda pertandingan hingga hampir sejam, karena suporter yang mulai merangsek ke pinggir lapangan dan wasit dinilai berat sebelah.
Pertandingan pun berlangsung keras menjurus kasar. Pelatih Arema asal Belanda Rene Albert bahkan sempat mengamuk karena memprotes keputusan wasit.
Pertandingan semakin memanas, saat wasit mengesahkan gol kedua Sriwijaya FC yang dianggap off side oleh pemain Arema. Back Arema Irfan Aditya bahkan sempat mengamuk kepada asisten wasit karena mengesahkan gol tersebut.
Ketika pluit panjang berbunyi, suporter Arema Malang turun ke jalan melempari pemain Sriwijaya. Mereka juga membakar puluhan spanduk di tribun utara, timur, dan selatan Stadion Manahan. Kericuhan akhirnya membuat petugas mengamankan suporter Sriwijaya di tengah lapangan, untuk menghindarkan kericuhan antar suporter.
Dalam pertandingan tersebut, Sriwijaya FC akhirnya menjuarai Piala Indonesia dengan kemenangan 2-1 atas Arema Indonesia. Gol Sriwijaya dicetak oleh Kayamba Gamb, menit 48 dan Pavel Solomin menit ke 49. Sementarea gol semata wayang Arema dicetak oleh Muhammad Ridwan pada menit ke 71.
Post a Comment
Silahkan Anda Komentari Tulisan di blog ini, Maaf Tidak Untuk berpromosi atau dianggap spam