Ancaman inflasi Mempengaruhi Harga Saham

Ancaman inflasi Mempengaruhi Harga Saham : Ancaman inflasi yang tinggi imbas dari kenaikan harga pangan dan tarif daya listrik akan mempengaruhi pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG). Perhatian investor di bursa hari ini akan tertuju pada pengumuman Badan Pusat Statistik mengenai Data inflasi bulan Juli kemarin.

Menguatnya bursa regional pagi ini dan harga minyak yang kembali naik diatas US$ 79 per barel bisa kembali menjadi penggerak saham pertambangan. Aliran dana asing yang diperkirakan masih akan masuk ke bursa, serta terapresiasinya rupiah juga mendukung penguatan indeks.

Analis dari PT Panin Sekuritas Tbk., Purwoko Sartono menjelaskan hari ini indeks akan cenderung bergerak beragam dengan cenderung melemah seiring meredanya eforia keluarnya laporan keuangan emiten semester pertama 2010.

Secara teknikal harga – harga saham unggulan saat ini sudah sangat mahal dan memasuki area jenuh beli (overbought), serta rasio harga terhadap laba (PER) yang sudah cukup tinggi dibandingkan dengan bursa regional lainnya akan membebani perdagangan bursa awal pekan ini.

“Turunnya harga saham di bursa regional, serta kekhawatiran akan tingginya angka inflasi bulan Juli kemarin membuat indeks mengalami aksi ambil untung sehingga indeks gagal bertahan di atas level 3.100,” paparnya.

Setelah menguat sejak awal pekan kemarin dan sempat menyentuh level 3.104,8 akhirnya indeks turun Jumat lalu. Indeks pada perdagangan akhir pekan lalu di tutup pada level 3.069,28, atau turun 27,536 poin (0,89 persen) dari posisi tertingginya di 3.096,816.
Namun, secara akumuasi sepekan indeks masih mencatat kenaikan 27,26 poin ( 0,9 persen) dari pekan sebelumnya. Dan sepanjang tahun ini telah menguat lebih dari 21 persen.